SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SRAGEN</strong>&mdash; Menteri Sosial M. Idrus Marham menyatakan bantuan beras sejahtera (rastra) sebagai bagian dari Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) dilarang dibagi rata. Bantuan rastra seberat 10 kg itu gratis diberikan kepada keluarga penerima manfaat (KPM). Mensos menyalurkan bantuan rastra bagi 76.363 KK senilai Rp100.797.840.000.</p><p>Pernyataan Mensos tersebut disampaikan saat menyerahkan bantuan secara simbolis kepada 1.000 orang KPM di Pendapa Sumonegaran Rumdah Dinas Bupati Sragen, Sabtu (31/3/2018). Total bantuan yang diberikan Mensos kepada warga di Bumi Sukowati selama 2018 senilai Rp178,49 miliar. Bantuan tersebut meliputi bantuan Program Keluarga Harapan (PKH) senilai Rp77,64 miliar, rastra Rp100,79 miliar, dan bantuan hibah Rp47,8 miliar. Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan sejumlah pimpinan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) ikut hadir dalam acara itu.</p><p>Kedatangan dua menteri itu disambut hangat Bupati Sragen Kusdinar Untung Yuni Sukowati bersama jajaran pimpinan organisasi pemerintah daerah (OPD). Idrus Marham sempat berdialog dengan perwakilan KPM yang hadir. Ia juga menjelaskan bantuan-bantuan itu.</p><p>&ldquo;Bantuan rastra itu sebesar 10 kg, grastis. Tidak ada bayar membayar. Kalau ada yang meminta bayaran itu pelanggaran dan harus ditindak tegas. Beras itu dari Bulog [Badan Urusan Logistik]. Beras itu tidak boleh dibagi rata. Kalau ada kepala desa yang membagi rata tidak boleh. Yang berhak mendapatkan yang harus menerima 10 kg,&rdquo; ujar Idrus.</p><p>Politikus Partai Golkar itu mengajak para KPM untuk bersyukur dengan bantuan itu dan berterima kasih kepada Presiden Joko Widodo sebagai pengambil kebijakan. Selain program rastra, Idrus menjelaskan ada PKH yang nilainya Rp1.890.000 per KPM. Bantuan itu diberikan dalam empat tahap. Pada tiga bulan pertama sampai tiga bulan ketiga masing-masing mendapat Rp500.000 dan pada tiga bulan keempat mendapat Rp390.000. &ldquo;PKH itu diberikan supaya masyarakat miskin cepat mandiri. Maka pada 2019 akan ditambah lagi,&rdquo; katanya.</p><p>Salah satu penerima bantuan, Fitrah, 70, pulang menggendong beras seberat 10 kg dan membawa paket sembako berisi telur, susu, dan sembako lainnya. Nenek-nenek asal Gembong, Saradan, Karangmalang, Sragen, tersebut berjalan keluar kompleks Pendapa Rumdin Bupati Sragen dan menunggui anaknya yang menjemput dengan motor. &ldquo;Mendapat bantuan itu lebih dari senang. Sebelumnya sudah dapat beras. Kalau sembako ya baru kali ini,&rdquo; katanya.</p>

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya