SOLOPOS.COM - Kondisi Gunung Merapi saat mengeluarkan awan panas, Sabtu (9/11/2019). (Istimewa)

Solopos.com, SLEMAN — Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mencatat terjadi kenaikan aktivitas Gunung Merapi pada Jumat (1/4/2022). Gunung Merapi meluncurkan satu awan panas dengan jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya.

Pada Jumat siang, puncak Merapi juga diguyur hujan. Sehingga masyarakat diimbau mewaspadai potensi lahar yang disebabkan material vulkanik disertai curah hujan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kepala BPPTKG, Hanik Humaida, mengatakan awan panas teramati pada pukul 15.00 WIB. Dalam seismogram tercatat awan panas yang meluncur memiliki amplitudo 35 mm dan durasi 94 detik. Visual tertutup kabut dan estimasi jarak luncur 1.500 meter ke arah barat daya.

Baca Juga: Siaga! Gunung Merapi Luncurkan Awan Panas Guguran Sejauh 2.500 Meter

BPPTKG juga mengamati terjadi hujan di puncak Merapi sejak pukul 12.04 WIB, dengan curah hujan 17 mm.

“Tak lupa kami ingatkan untuk selalu waspada akan potensi penambahan aliran atau lahar di sungai-sungai yang berhulu di Merapi,” jelas dia.

Berdasarkan laporan mingguan BPPTKG pada Jumat (1/4/2022), dalam sepekan terakhir Gunung Merapi tercatat mengeluarkan sebanyak dua awan panas yang meluncur ke arah barat daya sejauh maksimal 2,5 kilometer. Selain itu, teramati lava pijar sebanyak 118 kali dengan jarak luncur maksimal 2 kilometer, ke arah barat daya, yang didominasi ke Sungai Bebeng.

Analisis morfologi dari Stasiun Kamera Deles 5, Tunggularum, Ngepos, dan Babadan 2 menunjukkan ketinggian kubah barat daya bertambah sekitar 4 meter. Sementara, morfologi kubah tengah tidak berubah signifikan.

Baca Juga: Tragis! Tertimpa Rumah Roboh saat Tidur, Nenek di Kulonprogo Tewas

Berdasarkan analisis foto, volume kubah lava barat daya terhitung sebesar 1.672.000 meter kubik dan kubah tengah sebesar 2.582.000 meter kubik.

Tercatat dua kali gempa awan panas guguran, 19 kali gempa vulkanik dangkal, 70 kali gempa fase banyak, 745 kali gempa guguran, 10 kali gempa embusan, dan delapan kali gempa tektonik.

Dengan tingkat aktivitas ini, status Gunung Merpai masih Siaga. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awan panas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya