SOLOPOS.COM - Infografis Orang Tanpa Gejala (Solopos/Whisnupaksa)

Solopos.com, JAKARTA -- Pemerintah mengingatkan bahaya munculnya orang tanpa gejala atau OTG di tengah kerumunan termasuk halalbihalal Idulfitri saat pandemi Covid-19. Karena itu, pemerintah kembali mengimbau masyarakat untuk mengubah paradigma dan kebiasaan sehari-hari.

Terlebih di tengah perayaan Hari Raya Idulfitri 1441 H yang biasanya sarat dengan berbagai kegiatan sosial. Juru Bicara Pemerintah untuk Penanganan Covid-19 Achmad Yurianto mengatakan pandemi Covid-19 merupakan cobaan besar yang harus dihadapi oleh seluruh bangsa Indonesia. Tidak hanya umat Islam yang merayakan Idulfitri.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

152 Napi di LP Sragen Dapat Remisi Idulfitri, Temasuk Napi Narkoba

Ekspedisi Mudik 2024

Dia mengimbau masyarakat untuk menahan diri melakukan kegiatan yang berpotensi memperluas penyebaran virus tersebut. Menurutnya cara pandang lama tidak bisa lagi digunakan dalam kondisi seperti saat ini. Salah satunya berkerumun untuk halalbihalal yang berisiko diwarnai munculnya OTG.

Pemudik yang Dikarantina Salat Idulfitri Berjemaah di Grha Wisata Solo

"Idulfitri biasanya kita melakukan anjangsana ke sanak saudara, mudik, berjabat tangan, mencium tangan yang berpotensi memperluas penyebaran virus. Berat tentunya untuk ditinggalkan, tetapi ini tantangan yang harus dijalani. Tidak bisa kita gunakan cara pikir dan tindakan di masa lalu," katanya di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta, Minggu (24/5/2020).

Sempat Dikarantina, Warga RW 001 Jelobo Klaten Salat Idulfitri Berjemaah

Selain mengingatkan risiko OTG saat halalbihalal, Yuri menjelaskan cara pikir dan bertindak baru yang harus dipahami masyarakat. Di antaranya adalah melakukan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dengan rajin mencuci tangan menggunakan sabun dan air mengalir.

Jangan Berkerumun

Selain itu, masyarakat diminta terus menggunakan masker selama berada di luar rumah. Mereka juga diminta selektif melakukan kegiatan di luar rumah, dan mengindari kerumunan dan kontak fisik.

Sebaran 69 Kasus Positif Covid-19 Per Desa di Sukoharjo, Kebanyakan OTG

"Menjaga jangan sampai terinfeksi, lakukan upaya-upaya normal baru untuk memutus mata rantai penyebaran virus. Lakukan PHBS, gunakan masker, tidak berdesak-desakan, berkumpul di suatu tempat tanpa ada tujuan produktif," tuturnya.

Yuri menambahkan potensi penularan Covid-19 makin tinggi lantaran kehadiran OTG, termasuk dalam kerumunan halalbihalal. OTG bisa beraktivitas normal layaknya orang sehat. Mereka berpotensi membahayakan orang-orang di sekitarnya yang berisiko tinggi, seperti lansia atau orang dengan penyakit bawaan (komorbid).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya