SOLOPOS.COM - Beberapa ATM yang ada di area toko modern berjejaring masih belum dapat digunakan karena terjadi gangguan satelit Telkom 1, Senin (28/8/2017). (Bernadheta Dian Saraswati/JIBI/Harian Jogja)

Polri mengungkapkan lokasi ATM yang sepi menjadi sasaran para pelaku skimming beraksi.

Solopos.com, JAKARTA — Mabes Polri mengungkapkan pelaku tindak pidana pembobolan ATM nasabah atau skimming sering dilakukan di sejumlah ATM yang sepi ?nasabah dan terletak di lokasi terpencil. Situasi itu membuat peretas lebih mudah melakukan aksinya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Mabes Polri, ?Brigjen Pol Mohammad Iqbal?, mengemukakan ?pelaku biasanya akan menaruh alat khusus pada mesin ATM yang sepi nasabah untuk membobol uang pengguna secara bertahap. Menurutnya, pelaku skimming dinilai lebih mudah membobol uang nasabah yang tidak dikontrol manajemen area publik tempat mesin ATM ditaruh.

“Jadi begini para pelaku pakai modus skimming itu dia mencari letak ATM yang jarang dikontrol oleh publik area. Maksudnya katakanlah pertokoan yang ada di tempat-tempat terpencil waralaba waralaba yang ada makanya Polri mendorong agar semua aware terhadap ATM ini,” tuturnya, Selasa (20/3/2018).

Dia mengimbau agar pelaku industri perbankan lebih sering melakukan pengecekan secara rutin agar pembobolan mesin ATM dengan modus skimming tersebut tidak terjadi lagi di kemudian hari. Selain itu, kepolisian juga mendesak agar industri perbankan bekerja sama dengan baik kepada pihak manajemen publik dimana mesin ATM itu akan digunakan nasabah.

“?Polri mendorong agar perbankan lebih aware terhadap cek dan kontrol bergandengan dengan manajemen public area yang lokasinya ditempati ATM. Kami juga dorong agar perbankan meningkatkan keamanan daripada ATM itu,” katanya.

?Menurutnya, modus pembobolan mesin ATM dengan metode skimming itu sudah seringkali dilakukan oleh peretas. Dia menjelaskan pada 2016, Polri juga telah menangkap pelaku pembobolan ATM melalui metode skimming. Pada 2017 modus tersebut sempat menghilang dan terakhir muncul pada tahun ini. Artinya perbankan harus lebih meningkatkan sistem keamanan pada mesin ATM.

“Teknologi dan pola serangan itu kan selalu berubah-ubah dan biasanya menjadi lebih canggih. Modus skimming itu kan 2016 sudah kita bongkar, 2017 mengendap dan 2018 muncul lag?i. Makanya perbankan harus lebih aware lagi dengan keamanan,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya