SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Detik.com/AP Photo)

Solopos.com, MEKSIKO - Produsen obat-obatan asal Amerika Serikat (AS), Pfizer, mengonfirmasi bahwa sejumlah dosis vaksin virus corona (Covid-19) yang disita di Meksiko dan Polandia merupakan vaksin palsu.

Vaksin Pfizer palsu itu dilaporkan dijual seharga US$ 1.000 atau setara Rp 14,5 juta per suntikan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Seperti dilansir AFP, Kamis (22/4/2021), laporan media terkemuka Wall Street Journal (WSJ) menyebut sekitar 80 orang menerima dosis vaksin Pfizer palsu di sebuah klinik yang ada di Meksiko. Vaksin palsu itu tampaknya tidak berbahaya secara fisik, meskipun tidak juga memberi perlindungan terhadap Corona.

Otoritas Meksiko menyatakan bahwa botol vaksin palsu itu ditemukan di dalam kotak pendingin bir dan awalnya diidentifikasi dengan nomor produksi dan tanggal kedaluwarsa palsu.

Baca juga: Tren Pria Berbusana Wanita Muncul Lagi, Tanda-Tanda Apa Ini?

Dalam pernyataannya, Pfizer menyebut cairan di dalam botol vaksin palsu yang disita di Polandia merupakan zat kosmetik. Bahkan diduga sebagai krim anti-keriput.

"Kami menyadari bahwa dalam tipe lingkungan semacam ini -- dikobarkan oleh kemudahan dan kenyamanan e-commerce dan anonimitas yang diberikan oleh internet. Akan ada peningkatan kasus penipuan dan pemalsuan. Juga aktivitas ilegal lainnya terkait vaksin dan perawatan Covid-19," sebut salah satu juru bicara Pfizer kepada ABC News.

Tidak disebutkan lebih lanjut total dosis vaksin Pfizer palsu yang dijual di Meksiko dan Polandia.

Pada Februari lalu, otoritas kesehatan di wilayah Nuevo Leon, Meksiko bagian utara, memperingatkan soal penjualan 'diam-diam' dari apa yang 'diduga vaksin Covid' dan mengimbau publik untuk tidak membelinya.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memberikan peringatan pada Maret lalu, bahwa vaksin Pfizer 'yang dipalsukan' ditemukan di Meksiko. Juga memperingatkan bahwa suntikan itu 'mungkin masih beredar di wilayah tersebut'.

Baca juga: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto: Akselerasi Vaksinasi Butuh Partisipasi Masyarakat

Penjelasan Pfizer

Pihak Pfizer telah menguji vaksin palsu itu dan menemukannya tidak mengandung vaksin corona dua suntikan yang dikembangkannya dengan BioNTech.

Kepala keamanan global Pfizer, Lev Kubiak, menyebut bahwa kebutuhan mendesak dan kurangnya pasokan vaksin memicu tindak penipuan dan pemalsuan semacam ini.

"Kami memiliki pasokan sangat terbatas, pasokan yang akan meningkat saat kami meningkatkan produksi dan perusahaan-perusahaan lain memasuki jeda vaksin. Untuk sementara, ada peluang sempurna bagi para pelaku kriminal," ucap Kubiak kepada Wall Street Journal dilansir Detik.com.

Laporan Wall Street Journal juga menyatakan bahwa otoritas Meksiko tengah memeriksa pengiriman 6.000 dosis vaksin. Yang diklaim sebagai vaksin corona buatan Rusia, Sputnik V. Vaksin itu disita dari sebuah pesawat pribadi yang mengudara ke Honduras bulan lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya