SOLOPOS.COM - Pohon pisang diletakkan di aspal jalan yang berlubang dan rusak di Jl. Slamet Riyadi, Jajar, Laweyan, Solo, Senin (25/11/2019). (Solopos/Nicolous Irawan)

Solopos.com, SOLO -- Sebatang pohon pisang ditanam di tengah jalan Jl. Slamet Riyadi, dekat halte bus simpang Faroka, Kerten, Laweyan, Solo. Pengendara harus berhati-hati saat melewati ruas jalan tersebut terutama pada malam hari.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, Senin (25/11/2019), pohon pisang itu ditanam oleh warga sebagai tanda peringatan ada lubang akibat kebocoran air dari pipa milik PDAM Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Warga tak ingin ada pengendara yang terperosok di lubang tersebut. Ada juga water barrier dan ban bekas yang diletakkan di dekat lubang itu.

Perumda Air Minum (PDAM) Toya Wening Solo memang tengah mengerjakan pemotongan dan penyambungan pipa air di kawasan Purwosari, Laweyan, Solo. Hal ini sebagai persiapan menjelang pembangunan flyover di perlintasan KA Purwosari.

Hujan Es dan Angin Ribut di Klaten, 100-An Rumah Warga Karangdowo Rusak

Pemotongan dan penyambungan pipa itu berdampak pada kerusakan atau kebocoran pipa transmisi dan pipa distribusi Perumda di puluhan lokasi.

Salah satunya di tengah Jl. Slamet Riyadi dekat Halte Faroka, Kerten. Air terus keluar di tengah jalan sehingga membentuk lubang. Air pun terus mengalir dari lubang itu dan membasahi badan jalan, utamanya jalur dari barat ke timur.

Kondisi tersebut membahayakan para pengguna jalan. Warga kemudian berinisiatif memasang pohon pisang.

Salah seorang warga, Ny. Widodo, menuturkan ceceran pasir dan air di dekat lubang jalan telah memicu terjadinya kecelakaan lalu lintas, Senin (25/11/2019). “Tadi ada yang jatuh. Sepeda motor pertama jatuh lalu ditubruk motor lainnya,” ujar dia.

Pabrik Aspal di Ceper Klaten Diprotes Warga, Ini Alasannya

Ny. Widodo berharap segera ada perbaikan pipa air Perumda Air Minum Solo dan badan Jl. Slamet Riyadi yang berlubang. Tujuannya agar tidak ada lagi pengguna jalan, utamanya pengendara sepeda motor, yang terpeleset pasir dan air.

Warga lainnya, Sutarno dan Radiman, mengatakan kebocoran air di tengah Jl. Slamet Riyadi itu terjadi sejak Kamis (21/11/2019) lalu. Sejak saat itu hingga Senin sudah ada lima orang terpeleset saat melintas.

Beruntung mereka hanya mengalami luka memar. Tapi dikhawatirkan bila masih ada pengendara motor yang terpeleset lalu dihantam kendaraan berat lain.

“Lah kalau jatuh kan bisa saja langsung tergilas kendaraan lain,” tutur mereka.

Ke Klaten, Gubernur Jateng Ajak Belajar Kelola Tilapia

Pengendara motor terjatuh lantaran di sekitar pipa yang bocor terdapat pasir dan air sehingga licin. Terpisah Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi Perumda Air Minum Solo, Bayu Tunggul, mengaku sudah tahu adanya kebocoran itu.

Kebocoran yang sama terjadi di banyak lokasi pipa mulai dari Jl. Slamet Riyadi Solo hingga Jl. Ahmad Yani Kartasura. “Ada sekitar 18 sampai 20 lokasi kebocoran pipa, termasuk yang sekitar Faroka. Tim sedang di lapangan,” terang dia.

Saking banyaknya titik kebocoran pipa, menurut Bayu, perbaikan harus dilakukan secara bertahap. Untuk perbaikan kebocoran di Faroka mesti menunggu tim menyelesaikan perbaikan di depan Kantor BNI 46 Solo.

Konsol Gedung Disdukcapil Klaten Ambruk Timpa 2 Sepeda Motor

Tim yang lain juga sedang bekerja keras memperbaiki kebocoran di Jl. Agus Salim Solo dan depan Goro Assalam. Tapi untuk mengantisipasi adanya korban di Jl. Slamet Riyadi dekat Halte Faroka sudah dipasang garis kuning.

“Ada keterbatasan jumlah tenaga dari kami. Selain itu kami juga harus hati-hati dan mengembalikan konstruksi jalan seperti sebelumnya. Untuk kebocoran di dekat Halte Faroka kami prioritaskan perbaikan besok [Selasa, 26/11/2019],” aku dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya