SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SUKOHARJO</strong> — Delapan sampel aneka produk makanan dari total 31 sampel yang diambil tim gabungan di bawah koordinasi Balai Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo, Kamis (5/4/2018), positif mengandung formalin atau bahan pengawet dan Rhodamin B atau pewarna merah.</p><p>Produk-produk makanan tersebut diamankan dan diminta tidak dijual lagi. Pengambilan sampel dilakukan petugas BPOM Semarang bersama petugas Dinas Perdagangan Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Sukoharjo dan pegawai Pasar Ir. Soekarno.</p><p>&ldquo;Hasil pengeceken oleh petugas BPOM diperoleh hasil delapan produk makanan dari 31 sampel yang diambil mengandung formalin dan Rhodamin B. Barang-barang tersebut diambil dari para pedagang pasar. Pengecekan dilakukan di kantor dan hasilnya bisa diketahui. Hasil pemeriksaan dibuat berita acara,&rdquo; ujar Lurah Pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo, Tri Sukrisno, kepada wartawan seusai sidak.</p><p>Inspeksi mendadak (sidak) dilakukan pagi hari. Petugas mendatangi lokasi berjualan dan tanya jawab dengan pedagang sebelum meminta sampel dagangan. Informasi yang dihimpun <em>Solopos.com</em>, ada 31 sampel makanan yang diperiksa tim BPOM di Pasar Ir. Soekarno, Sukoharjo.</p><p>Makanan itu diambil dari beberapa pedagang di pasar terbesar di Kecamatan Sukoharjo itu, di antaranya, ikan peda, bleng warna putih dan bleng warna kuning, terasi, puding, aneka kue, wafer stick, rengginang, kerupuk pandawa dan kerupuk merah putih, mi basah, mi pentil, tahu, ikan teri nasi, ikan teri cemeng, ikan teri asin putih, cumi kering, teres dan bakso.</p><p>Sedangkan delapan makanan mengandung formalin dan Rhodamin B itu adalah rengginang, kerupuk merah putih, mi basah, ikan teri nasi, ikan teri cemeng, ikan teri asin putih dan cumi kering serta terasi. Harga barang tersebut antara Rp1.000 hingga Rp10.000 per kilogram atau per bungkus.</p><p>Tiga petugas pengambil sampel makanan dari BPOM Semarang, yakni Fina Triyanti, Eny Suryani dan Tristya Yunita. Tri Sukrisno menjelaskan pengambilan sampel makanan dilakukan secara acak.</p><p>&ldquo;Dari 31 makanan yang diperiksa hasilnya 23 makanan negatif sedangkan delapan makanan positif mengandung formalin dan rhodamin B.&rdquo;</p><p>Tri mengaku kaget mengetahui hasil pemeriksaan dari BPOM tersebut. Tri Sukrisno menjelaskan dagangan tersebut kiriman dari distributor sehingga pedagang Pasar Ir Soekarno tidak membuat atau memproduksi sendiri.</p><p>&ldquo;Hasil [positif formalin dan rhodamin B] tersebut mengagetkan kami [pegawai pasar]. Pedagang juga lebih kaget setelah diberitahu hasilnya. Pedagang akan mematuhi anjuran petugas BPOM agar tidak menjual makanan mengandung bahan kimia,&rdquo; katanya.</p><p>Tri Sukrisno mengatakan kandungan bahan kimia tidak hanya formalin dan rhomadin B tetapi juga kandungan boraks. Tetapi, ujarnya, hasil kandungan boraks belum diketahui seketika. Petugas BPOM Semarang, Tristya Yunita saat mengonfirmasi membenarkan adanya kegiatan sidak pasar. &ldquo;Tadi [Kamis] ada kegiatan mobiling di Pasar Ir. Soekarno.&rdquo;</p><p>&nbsp;</p>

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya