SOLOPOS.COM - Reisa Broto Asmoro. (Instagram/@reisabrotoasmoro)

Solopos.com, JAKARTA -- Masyarakat dan para pedagang di pasar tradisional seluruh Indonesia diperingatkan untuk waspada karena kian banyaknya kasus positif Covid-19 dari puluhan pasar. Peringatan itu disampaikan Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Reisa Broto Asmoro.

Dokter Reisa menuturkan hingga saat ini terdapat 400 pedagang di 93 pasar tradisional di sejumlah provinsi telah terinfeksi Covid-19.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penambahan Kasus Baru Covid-19 Indonesia Mulai Konsisten di Atas 1.000

“Namun masih ada belasan ribu pasar lainnya yang tidak melaporkan kasus positif Covid-19. Bahkan di antaranya sudah disiplin menrapkan protokol kesehatan,” kata Reisa dalam keterangan pers di Graha Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Jakarta, Sabtu (13/6/2020).

Ekspedisi Mudik 2024

Dengan 400 kasus pedagang di pasar tradisional yang positif Covid-19, Reisa meminta masyarakat waspada. Berdasarkan Survei Profil Pasar 2019 dari BPS, Reisa mengatakan, terdapat lebih dari 14.000 pasar tradisional di seluruh Indonesia.

Keracunan Massal di Grobogan Diduga Akibat Daun Singkong

Dengan kata lain, dia menerangkan, angka itu sama dengan sekitar 90 persen dari seluruh jenis pusat perdangan nasional. “Namun kita harus berhati-hati, pasar tradisional rentan penyebaran virus karena banyaknya orang yang datang dan tingkat kebersihan dan sanitasi yang belum ketat,” kata dia.

Sebelum terungkapnya banyak kasus pedagang pasar tradisional yang positif Covid-19, Menteri Perdagangan Agus Suparmanto bersikap sebaliknya. Dia meminta kepala daerah baik provinsi maupun kabupaten/kota tidak menutup pasar tradisional selama wabah Covid-19. Alasannya kegiatan ekonomi harus tetap berjalan.

Santap Makanan Hajatan, Belasan Warga Getasrejo Grobogan Keracunan

Pemerintah Tolak Tutup Pasar

Menteri Agus mengklaim pihaknya akan menindaklanjuti seluruh saran agar pasar tradisional menerapkan protokol kesehatan. Selain itu juga melakukan rapid test untuk melacak sebaran Covid-19 seperti yang disarankan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil.

Meski kasus pedagang pasar tradisional yang positif Covid-19 bermunculan, pemerintah tak mau mengorbankan ekonomi. “Kami akan tindaklanjuti, dengan situasi ini saya beserta jajaran kementerian harus memastikan ekonomi tetap berjalan,” katanya dalam peluncuran Pasar Digital dan Kemendag Peduli di Gedung Pakuan, Bandung, Jumat (8/5/2020).

Kontak Pedagang Ikan Positif Covid-19 Purworejo, 13 Warga Kulonprogo Diisolasi

Pihaknya mengaku agar pasar tradisional tetap berjalan dan ekonomi masyarakat bawah masih bisa berputar di sana, pihaknya sudah mengirimkan surat pada asosiasi kepala daerah se-Indonesia.

“Kami menegaskan meminta pasar rakyat tetap terbuka. Ini dengan tujuan utama memenuhi kebutuhan pokok masyarakat dengan harga yang stabil,” ujarnya.

Penyerang Novel Baswedan Dituntut Ringan, Istana: Bukan Salah Jokowi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya