SOLOPOS.COM - Ilustrasi nyamuk penyebar DBD (JIBI/dok)

Harianjogja.com, SLEMAN—Kepala Bidang Penanggulangan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) Dinas Kesehatan Kabupaten Sleman Novita Krisna M menyatakan, hampir semua wilayah di Sleman merupakan endemik penyakit demam berdarah dengue (DBD).

Dari sejumlah daerah, kasus terbanyak terjadi di Kecamatan Gamping. Selama 2013, dari total 736 kasus, 133 kasus DBD di antaranya terjadi di Gamping.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Penekanan kasus DBD sangat membutuhkan peran serta masyarakat. Menurut Novi Krisna M, peran serta masyarakat dalam pemberantasan sarang nyamuk (PSN) masih kurang.

“Masyarakat tahunya fogging. Setelah disemprot habis. Padahal hanya nyamuk yang dewasa, masih ada jentiknya. Dampaknya bagi lingkungan juga tidak bagus,” ujarnya kepada wartawan, Jumat.

Data terakhir yang dimiliki Dinas Kesehatan, per tanggal 21 Januari 2014 tercatat terjadi 13 kasus DBD. Kasus tersebut ditemukan di Kecamatan Gamping, Godean, Mlati, Kalasan, Ngemplak, dan Kecamatan Ngaglik.

Untuk kasus DBD yang menyebabkan kematian, menurut Novita, rata-rata disebabkan oleh kekurangtahuan masyarakat tentang DBD, ketepatan diagnosa saat terjadi gejala panas di hari pertama, dan penanganan ketika telah dirawat di rumah sakit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya