Jakarta–PT Pertamina (Persero) mengaku telah terjadi penurunan konsumsi elpiji ukuran 3 kg dan 12 kg sebesar 10 persen dari kondisi normal pada awal bulan Ramadhan ini.
“Memang telah terjadi penurunan konsumsi elpiji pada awal Ramadhan sebesar 10 persen untuk elpiji ukuran 3 kg dan 12 kg,” ujar Vice Presiden Communication PT Pertamina (Persero), Basuki Trikora Putra saat dihubungi wartawan, Rabu (26/8).
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Menurut Basuki, kondisi ini memang agak anomali, mengingat biasanya pada awal Ramadhan konsumsi elpiji ukuran 3 kg dan 12 Kg meningkat dari kondisi normal.
“Ini agak anomali, karena saat Ramadhan justru terjadi penurunan konsumsi. Padahal biasanya lonjakan konsumsi terjadi sebelum hari puasa pertama,” ungkapnya.
Sebelumnya, Deputi Pemasaran dan Niaga PT Pertamina (Persero), Hanung Budya menyatakan untuk mengamankan stok elpiji selama bulan Ramadhan Pertamina berencana untuk menambah impor elpiji satu kargo elpiji sebesar 40 ribu Metrik Ton (MT) dari Petredec pada bulan September. Pertamina juga akan mengambil satu kargo elpiji lagi dari kilang Bontang.
“Biasanya menjelang Ramadhan dan Lebaran akan ada peningkatan kebutuhan elpiji terutama di Jawa timur dan Jawa Tengah yang merupakan daerah tujuan mudik,” kata Hanung, di Jakarta, Rabu (19/8).
Sementara, untuk konsumsi normal elpiji 9.000 MT per hari dengan kapasitas yang dimiliki Pertamina saat ini 300 ribu MT, masing-masing di floating storage offshore (FSO) di Teluk Semangka 180 ribu MT dan di tanki timbun 120 ribu MT.
dtc/fid