SOLOPOS.COM - Ilustrasi mengamati pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG). (Dok/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA – Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi rawan koreksi pada perdagangan awal pekan ini, Senin (19/9/2022).

Pekan lalu, Jumat (16/9/2022) IHSG ditutup di zona merah dengan pelemahan sebesar 136 poin atau 1,87 persen ke level 7.168.

Promosi Telkom dan Scala Jepang Dorong Inovasi Pertanian demi Keberlanjutan Pangan

Sektor energi, keuangan, industri, properti & real estate, transportasi & logistik, konsumen primer, teknologi, kesehatan, infrastruktur dan konsumen non-primer bergerak negatif dan mendominasi pelemahan IHSG.

Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Sekuritas Maximilianus Nico Demus memaparkan, berdasarkan analisa teknikal, IHSG hari ini berpotensi melemah dengan rentang 7.131-7.280.

“Pekan lalu setelah IHSG menyentuh titik tertingginya, IHSG melemah dan sempat mengalami penurunan hingga support 7.150. Penurunan IHSG justru menjadi salah satu momen untuk melakukan akumulasi beli selama ada rasa optimistis dari pelaku pasar dan investor,” kata Nico dalam riset harian, Senin (19/9/2022).

Baca Juga: Didorong Peningkatan Harga Komoditas, IHSG Berpeluang Rebound Hari Ini 

Pasar obligasi, lanjutnya, juga tidak kuasa untuk mengalami kenaikkan imbal hasil yang cukup signifikan pada beberapa hari terakhir menjelang pertemuan Bank Sentral The Fed dan Bank Indonesia pekan ini.

Hari ini, Pilarmas Sekuritas merekomendasikan investor untuk mencermati saham TPIA dengan target support dan resisten pada 2.410-2.570, saham INTP pada kisaran 9.550-10.000, dan saham PTPP pada 1.025-1.075.

Secara terpisah, CEO Yugen Bertumbuh Sekuritas William Surya Wijaya menjelaskan IHSG masih terlihat berada dalam rentang sideways dengan peluang tekanan minor yang masih terlihat cukup besar.

“Namun dalam jangka panjang IHSG masih terlihat berada dalam jalur uptrend, sehingga moment tekanan dapat dimanfaatkan melakukan akumulasi pembelian dengan target investasi jangka panjang,” jelasnya.

Menurut William, hari ini IHSG berpotensi tertekan dengan kisaran 7.123-7.273. Adapun saham-saham yang menjadi rekomendasi di antaranya GGRM, HMSP, TLKM, JSMR, WTON, TBIG, UNVR, ICBP, dan BBCA.

Baca Juga: Berpotensi Lanjutkan Tren Penguatan, Cek Saham-Saham Ini

Emiten konstituen indeks saham berkapitalisasi kecil dan menengah IDX SMC Composite maupun IDX SMC Liquid diperkirakan masih memiliki prospek yang cerah di tengah kondisi pasar saat ini.

Kinerja keduanya tercatat berada di atas indeks saham berkapitalisasi besar anggota IDX30 ketika Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melemah sepekan lalu. Head of Research Jasa Utama Capital Sekuritas Cheril Tanuwijaya menyebutkan mayoritas saham-saham IDX SMC sedang dalam fase uptrend dalam beberapa waktu terakhir.

Hal ini tidak lepas dari minat pelaku pasar, terutama trader, yang menyukai saham-saham likuid dengan fluktuasi jangka pendek sehingga keuntungan bisa diperoleh dalam waktu relatif singkat.

“Selain itu juga secara sektor, saham-sahamnya sedang memiliki sentimen positif dari kenaikan harga komoditas dan berbagai aksi korporasi,” kata Cheril ketika dihubungi Sabtu (17/9/2022).

Baca Juga: IHSG Berpotensi Melaju Positif, Cek Saham-Saham Ini

Cheril menyebutkan saham-saham anggota IDX SMC yang cukup menarik adalah saham-saham berbasis komoditas, di antaranya adalah PT Indika Energy Tbk. (INDY), PT Rukun Raharja Tbk. (RAJA), PT ABM Investama Tbk. (ABMM), PT MNC Energy Investments Tbk. (IATA), dan PT Bumi Resources Minerals Tbk. (BRMS).

IDX SMC Composite tercatat melemah 0,79 persen ke posisi 383,06 pada penutupan perdagangan Jumat (16/9/2022), sementara IDX SMC Liquid turun 0,72 persen ke level 386,51.

Meski melemah, penurunan keduanya lebih rendah daripada IDX30 yang turun 2,52 persen. Secara mingguan, IDX SMC Composite turun 0,31 persen dan IDX SMC Liquid masih terapresiasi 1,32 persen atau naik 5,04 poin.

Di sisi lain, IDX30 terkoreksi 2,13 persen atau 11,70 poin selama perdagangan 12—16 September 2022.

Senada, Associate Director of Research and Investment Pilarmas Investindo Maximilianus Nico Demus mencermati bahwa konstituen IDX SMC Liquid dalam sektor pertambangan batu bara, komoditas energi, perbankan, dan consumer non-cyclical cukup menjanjikan.Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya