SOLOPOS.COM - Ilustrasi pergerakan saham. (Nurul Hidayat/JIBI/Bisnis)

Solopos.com, JAKARTA — Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) diprediksi berpotensi melanjutkan koreksi ke kisaran 6.660-6.680 pada perdagangan hari ini, Senin (19/6/2023).

Tim Analis Phintraco Sekuritas menyebutkan secara teknikal IHSG berpotensi melemah pasca breaklow 6710 (MA5) di akhir pekan (16/6/2023). IHSG besok memiliki level resistance di 6.750 dan level support di 6.600.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

“Secara teknikal, Stochastic RSI cenderung menurun dari overbought area serta terjadi penyempitan positive slope pada MACD,” tulis Tim Analis, dikutip dari Bisnis Minggu (18/6/2023).

Dari eksternal, pasar akan mengantisipasi pernyataan Gubernur The Fed Jerome Powell pada pekan depan (22/6/2023), menyusul hasil keputusan The Fed yang mempertahankan suku bunga acuan dan clue terminal rate dari The Fed Rate (15/6/2023). The Fed diperkirakan menaikkan 2 (dua) kali lagi suku bunga acuan pada 2023.

Sebelumnya, dalam Rapat Komite Pasar Terbuka (FOMC) pada Kamis (15/6/2023) dini hari waktu Indonesia Bank sentral Amerika Serikat, The Federal Reserve (The Fed) mengumumkan menahan suku bunga acuan dalam rentang 5 – 5,25 persen. Sementara itu, pada pertemuan bulan lalu, The Fed telah mengerek bunga acuan seperempat poin. Kenaikan kala itu menjadi kenaikan kesepuluh kalinya berturut-turut sejak Maret 2022.

Dari dalam negeri, Bank Indonesia akan mengadakan RDG pada 21-22 Juni 2023. BI diperkirakan akan kembali mempertahankan suku bunga acuan di 5,75 persen di Juni 2023, menyusul tren penurunan inflasi ke 4,00 persen di Mei 2023 dan kondisi ekonomi Indonesia terkini yang relatif stabil.

Berdasarkan penjelasan tersebut, investor masih dapat memperhatikan sejumlah saham rate-sensitive seperti BBRI dan BRIS. Serta, saham-saham dengan peluang rebound lanjutan seperti AALI, TAPG, CPIN dan JPFA.

Sebelumnya, sejumlah saham naik dobel digit dan masuk daftar top gainers di tengah pergerakan IHSG yang menguat tipis 0,07 persen level 6.698,54 selama sepekan periode 12 Juni-16 Juni 2023.

IHSG naik tipis 0,07 persen pada level 6.698,54 dari level 6.694,02 pada pekan sebelumnya, meskipun pada Jumat ditutup melemah 0,23 persen atau 15,24 poin ke level 6.698,54.

Saham-saham seperti FMII, hingga EMTK terpantau mengalami peningkatan harga signifikan sehingga masuk dalam jajaran top gainers.

Peringkat pertama emiten dalam jajaran top gainers pekan ini ditempati oleh PT Fotune Mate Indonesia Tbk. (FMII) yang harga sahamnya melesat 54,08 persen dalam sepekan.

Harga saham FMII ditutup di level Rp755 per saham dari sebelumnya Rp490 per saham. Posisi kedua emiten top gainers diisi oleh PT Indah Prakasa Sentosa Tbk. (INPS) yang naik 51,47 persen ke harga Rp206 per saham. Kemudian PT Mitra Pack Tbk. (PTMP) menyusul di posisi ketiga dengan kenaikan sebesar 46,58 persen sehingga berada di harga Rp107 per saham.

Top gainers selanjutnya adalah PT Cahayaputra Asa Keramik Tbk. (CAKK) dan PT Idea Indonesia Akademi Tbk. (IDEA). Harga saham CAKK melesat 35,85 persen sehingga menjadi Rp216 per saham dan saham IDEA meningkat 29,03 persen sehingga parkir di Rp120 per saham.

Posisi keenam ditempati oleh saham PT Bank Bumi Arta Tbk. (BNBA). Saham BNBA meningkat 26,61 persen selama sepekan, dari harga Rp620 per saham menjadi Rp785 per saham.

Saham PT Pakuan Tbk. (UANG) menjadi saham top gainers selanjutnya di peringkat ketujuh. Harga saham UANG melesat 25,81 persen menjadi Rp390 per saham dari Rp310 per saham.

Adapun saham-saham lain yang masuk daftar tercuan pekan ini mencakup KAYU yang naik 23,89 persen ke harga Rp140 per saham. Selanjutnya EMTK melesat 23,20 persen menjadi Rp770 per saham, dan BSML naik 22,15 persen ke harga Rp182 per saham.

Berdasarkan Indeks Sektoral IDX-IC, tiga sektor meningkat di mana sektor teknologi paling tinggi yaitu 2,74 persen, diikuti sektor barang baku dan sektor industri yang naik masing-masing 0,43 persen dan 0,02 persen.

Sedangkan, delapan sektor terkoreksi yaitu sektor kesehatan turun paling dalam minus 0,66 persen, diikuti sektor infrastruktur dan sektor barang konsumen primer yang minus 0,60 persen dan 0,47 persen.

Saham-saham yang mengalami penguatan terbesar yaitu SULI, BCIC, TSPC, EMTK dan PADA. Sedangkan saham-saham yang mengalami pelemahan terbesar yakni RAJA, LAJU, DMMX, BSML dan MENN.

Frekuensi perdagangan saham tercatat sebanyak 1.157.105 kali transaksi dengan jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 18,80 miliar lembar saham senilai Rp12,42 triliun. Sebanyak 213 saham naik, 313 saham menurun, dan 204 tidak bergerak nilainya.

Disclaimer: Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca. Solopos.com tidak bertanggung jawab terhadap segala kerugian maupun keuntungan yang timbul dari keputusan investasi pembaca.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya