SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, RAKHINE – Pemimpin negara Myanmar, Aung San Suu Kyi, membahas serangan kelompok pemberontak di Rakhine, Arakan Army. Serangan yang dilakukan di empat pos polisi, Senin (7/1/2019), menewaskan sekitar 13 orang dan melukai sembilan lainnya.

Dalam pertemuan khusus, juru bicara pemerintah Myanmar, Zaw Htay, mengatakan, Aung San Suu Kyi dan Presiden Win Myin meminta pasukan militer membalas serangan Arakan Army. “Kantor presiden memerintahkan militer melancarkan serangan untuk menghancurkan teroris,” kata Zaw Htay seperti dikutip dari Reuters, Selasa (8/1/2019).

Promosi Program Pemberdayaan BRI Bikin Peternakan Ayam di Surabaya Ini Berkembang

Menurut catatan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB), pertempuran antara pemerintah Myanmar dan pemberontak menyebabkan ribuan orang mengungsi. Tentara Arakan menginginkan otonomi yang lebih besar bagi Rakhine. Mayoritas anggota kelompok tersebut yang beragama Budha memiliki pengaruh kuat bagi masyarakat.

Ekspedisi Mudik 2024

Tentara Arakan menyerang sebagai balasan atas kekerasan militer Myanmar di negara bagian Rakhine. Menurut Zaw Htay, serangan tersebut sangat mengejutkan karena terjadi mendadak. Menurutnya, Tentara Arakan bisa mengacaykan Rakhine jika tidak segera ditumpas. Dia menuding Arakan Army bekerja sama dengan gerilyawan Rohingya membentuk kelompok teroris. Kabarnya, kelompok tersebut bermarkas di perbatasan Myanmar-Bangladesh untuk menghimpun kekuatan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya