SOLOPOS.COM - Pengungsi Rohingya meninggalkan tempat penampungan darurat di Cox's Bazar Bangladesh yang dilanda banjir saat hujan lebat, Selasa (19/9/2017). (JIBI/Solopos/Reuters/Mohammad Ponir Hossain)

Pemimpin Myanmar Aung San Suu Kyi dan panglima militernya bisa diadili sebagai pelaku genosida.

Solopos.com, JAKARTA — Kepala urusan HAM PBB Zeid Ra’ad Al Hussein mengatakan tidak tertutup kemungkinan aksi kekejaman atas Muslim Rohingya akan menyeret dua pucuk pemimpin Myanmar. Keduanya, yakni Aung San Suu Kyi dan Panglima Militer Jendral Aung Min Hlaing, berpotensi dibawa ke pengadilan dengan dakwaan melakukan kejahatan genosida.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Awal Desember 2017 ini, Zeid mengatakan kepada Dewan Hak Asasi Manusia PBB bahwa kekejaman Rohingya di Myanmar meluas dan sistematis. Hal itu menunjukkan kemungkinan terjadinya genosida tidak dapat dikesampingkan.

Ekspedisi Mudik 2024

“Melihat skala operasi militer, jelas ini merupakan keputusan yang diambil di tingkat tinggi [pemerintahan],” kata komisaris tinggi tersebut sebagaimana dikutip Bbc.com, Senin (18/12/2017).

Genosida adalah salah satu kata yang banyak diucapkan dan dianggap sebagai “kejahatan dari segala kejahatan”. Sangat sedikit orang yang pernah dihukum oleh pidana tersebut.

Zeid pun telah meminta penyelidikan pidana internasional terhadap pelaku dari tindakan yang dinilai brutal terhadap kelompok etnis Rohingya di Rakhine Utara, Myanmar.

Zeid mengakui komisaris tinggi HAM sadar bahwa pengusutan atas kasus kekerasan itu menjadi kasus yang sulit. Pasalnya, jika ada rencana melakukan genosida, maka tidak akan ada instruksi tertulis yang bisa menjadi bukti.

“Ambang batas pembuktiannya sangat tinggi,” katanya. “Tapi saya tidak akan terkejut kalau nanti suatu mahkamah menyimpulkan temuan semacam itu berdasarkan apa yang bisa dilihat,” ujarnya.

Menjelang Desember, hampir 650.000 orang Rohingya atau sekitar dua pertiga dari keseluruhan populasi telah meninggalkan Myanmar menyusul gelombang serangan yang dipimpin oleh tentara yang dimulai pada akhir Agustus. Selain itu, ratusan desa dibakar dan ribuan lainnya dilaporkan terbunuh.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya