SOLOPOS.COM - Audisi Bulu Tangkis Djarum (JIBI/Solopos/Hanifah Kusumastuti)

Audisi Djarum diikuti oleh atlet dari Soloraya.

Solopos.com, KUDUS — Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulu Tangkis 2017 memasuki tahap final. Sebanyak 139 atlet yang lolos dari audisidari delapan kota dengan melibatkan 4.000-an pemain itu akan berlomba mencuri perhatian Tim Pencari Bakat PB Djarum di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jumat-Minggu (8-10/9/2017).

Promosi Enjoy the Game, Garuda! Australia Bisa Dilewati

Dari 139 atlet beruntung tersebut terselip beberapa pemain dari Soloraya. Tiga atlet Soloraya di antaranya memastikan lolos ke tahap final pencarian bibit bulu tangkis terpopuler di Tanah Air tersebut dalam Audisi Umum di Kota Kudus, Senin-Kamis (4-7/9/2017). Mereka adalah Afrizal Robiansa (U-13 putra)asal Solo, serta Evelin Gracia Parapat (U-11 Putri) dan Bernadine Anindya Wardana (U-13 Putri) yang sama-sama berasal dari Klaten.

Afrizal menggenggam supertiket dalam udisi di Kota Kudus lewat jalur turnamen di kelompok usianya. Atlet yang sehari-hari berlatih dengan PB Purnama, Kadipiro, Banjarsari tersebut mengikuti audisi di Kudus setelah dia gagal meraih supertiket saat audisi di Soloraya, di GOR RM Said Karanganyar, Juli 2017 silam.

“Waktu di Solo gagal, terus ikut ke Kudus. Akhirnya berhasil ke final,” jelas Afrizal yang datang ke Kudus didampingi pelatihnya di PB Purnama, Thomas Angga, saat dijumpai Solopos.com di GOR Djarum Kudus, Kamis.

Meski berat dan ketat, Afrizal sangat percaya diri impiannya lolos seleksi sebagai atlet PD Djarum bakal terwujud. Dia siap tampil habis-habisan agar bisa lolos seleksi di grand final ini. Keyakinan besar juga diungkapkan Bernadine.

Keponakan juara dunia ganda putra kelahiran Klaten, Nova Widianto, tersebut tidak gentar untuk menunjukkan kemampuan terbaiknya di hadapan tim pencari bakat Djarum yang digawangi sejumlah legenda dunia, seperti Christian Hadinata, Liem Swie King, Hariyanto Arbi, dan Ivana Lie tersebut. “Cita-cita saya ingin menjadi juara dunia seperti om saya [Nova Widianto],” jelasnya.

Grand final audisi Djarum ini tidak dikonsep turnamen. Artinya, pemain yang berhak lolos ke tahap berikutnya, yakni karantina, tidak didasarkan memenangi lomba. Meski demikian, para kontestan bakal tampil mati-matian menunjukkan skill mereka di hadapan langsung tim pencari bakat yang dimotori para legenda PB Djarum.

Dengan audisi ini, kami berharap mereka bisa menggantikan para legenda yang dulu pernah mengharumkan nama Indonesia,” ujar Program Director Bakti Olahraga Djarum Foundation, Yoppy Rosimin, saat jumpa pers.

Manajer PB Djarum, Fung Permadi, menambahkan memang tidak mudah mencari pemain yang bakal menjadi ikon baru di dunia bulu tangkis Tanah Air. “Cukup lama tidak ada ikon yang menonjol. Tidak mudah menumbuhkan dan mengembangkan atlet. Mereka itu bukan HP [handphone] tapi manusia,” jelas Fung.

Peserta yang lolos grand final akan masuk karantina Audisi Djarum, Senin-Sabtu (11-16/9/2017). Setelah itu, mereka akan resmi menjadi pilihan akademi bulu tangkis prestisius di Indonesia. Peserta yang lolos hingga tahap akhir akan mendapat berbagai fasilitas menarik selama menyandang status atlet PB Djarum.

“Beasiswa fasilitas yang diberika PB Djarum apabila atlet lolos, berupa latihan dengan PB Djarum, akomodasi, makan, peralatan bulu tangkis, fasilitas mengikuti pertandingan. Jadi jika atlet diikutkan pertandingan, PB Djarum yang membiayai. Namun syaratnya, mereka harus latihan. Untuk biaya sekolah, masih menjadi tanggung jawab orang tua, karena kami tidak mau orang tua lepas kewajiban mereka begitu saja,” urai Fung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya