SOLOPOS.COM - Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir. (JIBI/Solopos.com/Istimewa-pbsi)

Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 yang digelar PB Djarum justru kurang peminat setealh dua member klub itu, Owi-Butet, meraih emas Olimpiade 2016.

Semarangpos.com, SEMARANG –Euforia keberhasilan pasangan ganda campuran, Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir, meraih medali emas Olimpiade Rio de Janeiro, baru lalu, ternyata tak memberikan dampak positif bagi Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 di Kudus, Selasa-Kamis (30/8-1/9/2016). Padahal  PB Djarum merupakan klub tempat Owi-Butet—sapaan Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir—menempa kemampuan tampel bulu angsa mereka sehingga menjuarai berbagai event internasional, seperti All England dan Olimpiade 2016.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

“Ekspektasi kami sebenarnya dengan keberhasilan anak didik kami yang meraih emas Olimpiade baru-baru ini [Owi-Butet], peserta audisi kali ini lebih bergairah. Tapi, kenyataannya di luar harapan. Dampaknya tidak terlihat,” ujar Manajer PB Djarum yang juga merupakan salah seorang pencari bakat dalam audisi itu, Fung Permadi, saat dijumpai wartawan di sela-sela seleksi di GOR Djarum, Kudus, Selasa (30/8/2016).

Ekspedisi Mudik 2024

Fung menjelaskan indikator kurang bergairahnya audisi beasiswa bulu tangkis Djarum di Kudus ini terlihat dari menurunnya jumlah peserta. Padahal, audisi di Kudus ini digelar beberapa hari setelah Owi-Butet menorehkan sejarah sebagai ganda campuran pertama Indonesia yang berhasil meraih emas Olimpiade. Sebagai catatan, pada tahun lalu jumlah peserta audisi umum di Kudus hampir mencapai 1.000 orang. Namun, kali ini jumlah peserta audisi di Kudus hanya 883 orang.

“Mungkin penurunan ini terjadi karena di saat yang bersamaan juga sedang berlangsung kejuaraan Milo [School Competition] di Solo. Selain itu, mungkin juga karena adanya agresivitas klub-klub lain dalam merekrut pemain, seperti PB Jaya Raya, Exist maupun Mutiara,” ujar runner up Kejuaraan Dunia di Kopenhagen, Denmark, 1999 itu.

Pria yang akrab disapa Opung itu menambahkan kurang gregetnya audisi di Kudus ini juga terlihat dari kualitas peserta yang tidak sama seperti tahun lalu. Ia menilai kualitas peserta kali ini lebih rendah daripada peserta tahun lalu.

“Memang ini baru memasuki babak skrining, tapi sudah terlihat jelas skill dan teknik dasar yang diperlihatkan peserta. Teknik dasar mereka masih jauh di bawah peserta tahun lalu. Selain itu, dari semangat juga tidak terlihat. Terbukti, saat pertandingan tadi enggak terdengar suara teriakan [dari peserta],” ujar Opung.

Audisi Umum Djarum Beasiswa Bulutangkis 2016 di Kudus ini diikuti 883 peserta. Dari jumlah itu, 197 di antara mereka dinyatakan lolos tahap skrining dan akan menjalani audisi tahap kedua dengan menggunakan sistem turnamen. Ke-197 peserta yang lolos tahap skrining itu terdiri atas 41 atlet kelompok usia (KU) 13 tahun putri, 29 atlet KU 15 tahun putri, 71 atlet KU-13 putra dan sisanya merupakan atlet dari KU-15 putra.

 

BERITA LAIN AUDISI DJARUM:
Sampai di Markas PB Djarum, 16 Legenda Bulu Tangkis Hadir
Ini Kata Susi Susanti soal Bibit Bagus Pebulu Tangkis
Inilah Yang Diperoleh Peraih Beasiswa Bulu Tangkis Djarum
Tak Perlu Tes Fisik untuk Raih Beasiswa Bulu Tangkis
Begini 16 Legenda Bulu Tangkis di Kudus
Begini Cara Djarum Bina Bulu Tangkis…
Uji Calon Penerima Beasiswa, Susi Susanti Jadi Incaran Kamera
2 Remaja Putri Ini Rela Terbang Ribuan Kilometer…
Peminat Beasiswa Bulu Tangkis Catatkan Rekor Baru
Inilah 124 Calon Penerima Beasiswa Bulu Tangkis dari 8 Kota
Inilah Tips Jadi Juara Dunia ala Liem Swie King

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya