SOLOPOS.COM - Ilustrasi mobil listrik (Freepik)

Solopos.com, JAKARTA — Pemerintah resmi merevisi aturan pajak penjualan atas barang mewah atau PPnBM yang berlaku untuk mobil listrik. Beleid baru ini membuat mobil plug-in hybrid vehicle alias PHEV dan full hybrid mengalami kenaikan tarif.

Keputusan tersebut tertuang dalam Peraturan Pemerintah (PP) No. 74/2021 tentang Perubahan Atas PP 73/2019 tentang Barang Kena Pajak yang Tergolong Mewah Berupa Kendaraan Bermotor yang Dikenai PPnBM. “Perlu dilakukan penyesuaian terhadap ketentuan mengenai PPnBM untuk kendaraan plug-in hybrid electric vehicle dan hybrid electric vehicle dalam PP 73/2019,” bunyi penggalan salah satu bagian pertimbangan dalam PP 74/2021, dikutip pada Rabu (7/7/2021).

Promosi Kanker Bukan (Selalu) Lonceng Kematian

Melalui PP 74/2021, pemerintah merevisi Pasal 36 PP No. 73/2019 yang mengatur tarif PPnBM atas kendaraan bermotor berteknologi PHEV, battery electric vehicle atau BEV dan fuel cell electric vehicle atau FCEV. Dalam revisinya, hanya kendaraan bermotor dengan teknologi BEV dan FCEV yang dikenai PPnBM 15% dengan Dasar Pengenaan Pajak (DPP) 0% dari harga jual.

Baca Juga: 6 Zodiak Ini Konon Hobi Bergosip di Tempat Kerja

Dalam ketentuan sebelumnya ada kendaraan bermotor berteknologi PHEV. Dalam aturan baru itu, PHEV dikenakan tarif PPnBM mobil listrik sebesar 15% dengan DPP sebesar 33,33%. Ketentuan khusus terhadap PHEV tertuang dalam Pasal 36A.

Selain itu, pemerintah turut merevisi Pasal 26 dan Pasal 27 PP 73/2019 yang keduanya mengatur tarif PPnBM atas kendaraan bermotor yang menggunakan teknologi full hybrid. Pada Pasal 26, pemerintah memutuskan untuk menaikkan DPP PPnBM kendaraan bermotor yang menggunakan teknologi full hybrid dari 13,33% menjadi 40% dari harga jual.

Tarif PPnBM 15% atas DPP PPnBM sebesar 40% dikenakan atas kendaraan full hybrid dengan kapasitas hingga 3.000 cc dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih dari 23 km/liter atau tingkat emisi CO2 kurang dari 100 gram/km.

PPnBM Full Hybrid

Pada Pasal 27, pemerintah menaikkan DPP PPnBM kendaraan bermotor full hybrid dari yang awalnya sebesar 33,33% dari harga jual menjadi 46,66% dari harga jual. Adapun, tarif PPnBM yang dikenakan masih tetap, yakni sebesar 15%.

Tarif dan DPP PPnBM pada Pasal 27 ini berlaku atas kendaraan bermotor full hybrid dengan kapasitas silinder hingga 3.000 cc dengan konsumsi bahan bakar minyak lebih dari 18,4 km/liter hingga 23 km/liter, atau memiliki tingkat emisi CO2 mulai dari 100 gram per kilometer hingga 125 gram per kilometer.

Aturan ini diteken Presiden Jokowi pada 2 Juli 2021 dan diundangkan pada tanggal yang sama. Aturan ini akan berlaku pada 16 Oktober 2021.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya