Solo (Espos)--Kalangan buruh yang diwakili Federasi Serikat Buruh Sejahtera Indonesia (SBSI) 92 dan Relawan Pejuang Demokrasi (Repdem) mendatangi Gedung Dewan, Jumat (30/4).
Mereka melakukan audiensi dengan Komisi IV DPRD tentang nasib buruh di Solo. Anggota Dewan yang menerima mereka adalah Ketua Komisi IV DPRD Zaenal Arifin dan anggota Komisi IV Nindita Wisnu Broto.
Dalam audiensi itu, Ketua DPC SBSI 92 Solo, Suharno menyatakan, selama ini buruh masih dizalimi oleh pengusaha dan pemerintah. “Sudah ada aturan ketenagakerjaannya dan itu tidak berpihak pada buruh. Dan fakta yang ada di lapangan lebih menyengsarakan,” kata Suharno.
Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya
Dia juga menyoroti mengenai UMK Solo tahun 2010 ini. Dia menyatakan, Walikota Jokowi memberikan rekomendasi agar UMK sesuai kebutuhan hidup layak (KHL). Namun, kata dia, anehnya Dewan Pengupahan malah merekomendasikan hanya 91% dari KHL.
Kalangan buruh, meminta DPRD juga ikut mengawasi Dewan Pengupahan. Dalam kesempatan itu, Suharno juga memaparkan masalah buruh kontrak yang saat ini diterapkan di banyak perusahaan. Padahal, kata dia, sesuai aturan hanya perusahaan tertentu saja yang bisa menggunakan buruh kontrak.
“Selama ini hampir semua perusahaan menggunakan buruh kontrak dan ketika buruh ditekan tidak bisa berbuat apa-apa,” kata dia.
Hal itu, lanjut Suharno, diperparah dengan lemahnya pengawasan dari Dinas Tenaga Kerja. Bahkan, Suharno menyatakan, tidak adanya pengawasan yang ketat akhirnya menyebabkan banyak perusahaan menggunakan jasa buruh kontrak.
Dalam audiensi itu, perwakilan dari Dinas Tenaga Kerja juga dihadirkan. Zaenal Arifin menjelaskan, memang harus ada pengawasan terhadap perusahaan dalam penerapan aturan ketenagakerjaan. “Tentu juga harus dilihat aturan-aturannya,” kata Zaenal.
Di sisi lain, peringatan Hari Buruh se-Dunia atau yang biasa disebut dengan May Day, Sabtu (1/5) besok akan dipusatkan di Joglo, Sriwedari. Kalangan buruh yang tergabung dalam Aliansi Buruh Soloraya akan menggelar aksi di tempat itu. “Nanti aliansi yang akan menggelar aksi di tempat itu. Ini terkait peringatan May Day,” kata Suharno.
dni