SOLOPOS.COM - Jembatan gantung Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten, Sabtu (1/1/2022). Jembatan gantung itu dibangun untuk memudahkan akses warga Dukuh Girpasang yang selama ini terisolasi. (Solopos.com/Taufiq Sidik Prakoso)

Solopos.com, KLATEN—Jembatan gantung Girpasang di Desa Tegalmulyo, Kemalang, Klaten, ramai dikunjungi wisatawan meski belum diresmikan. Guna menjaga ketertiban, pihak terkait membuat sejumlah aturan saat melintasi jembatan gantung  yang menghubungkan Dukuh Girpasang dengan Dukuh Ngringin tersebut.

Tata cara melintasi jembatan itu yakni harus antre berurutan, jumlah maksimal 40 orang pada waktu bersamaan dan tidak boleh berkelompok. Kemudian dilarang bermain-main, berlari, dan berfoto atau selfie di jembatan.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Pengunjung juga dilarang bersandar pada pagar pembatas. Anak-anak diwajibkan dalam pengawasan orang dewasa ketika melintas. Dilarang menyeberang saat hujan deras atau banjir, menjaga kerapihan dan kebersihan di area jembatan gantung, serta roda tiga ke atas dilarang melintas.

Baca Juga: Belum Diresmikan, Jembatan Gantung Girpasang Sedot Ribuan Pengunjung

Purnama mengatakan antusiasme pengunjung melintasi jembatan itu sangat tinggi. Sejak jembatan itu bisa dilewati, saban hari ada pengunjung berdatangan. Namun, terkadang pengunjung tak mengindahkan aturan yang sudah dibuat untuk melintasi jembatan tersebut.

“Terkadang sudah ada papan informasi, tetapi ada pengunjung yang tidak memperhatikan itu. Terkadang overload juga,” ujar Sekretaris Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Desa Tegalmulyo,  Purnama, saat dihubungi Solopos.com, Kamis (13/1/2022).

“Oleh karena itu, saat ini ada warga yang berjaga di sana mengondisikan pengunjung yang mau lewat agar mematuhi ketentuan yang sudah ada dan tidak overload yang lalu lalang di jembatan,” kata Purnama.

Baca Juga: Raih Rp10 Miliar dari UGR Tol, Tasripan Bagi Uang hingga Bantu Masjid

Kepala Desa Tegalmulyo, Sutarno, membenarkan ada ketentuan yang harus dipatuhi pengunjung ketika melintas jembatan gantung Girpasang. Ketentuan itu seperti pengunjung hanya boleh berjalan kaki.

“Pengunjung hanya jalan kaki untuk menyeberang jembatan dan melintas secara bergiliran serta tidak boleh selfie di jembatan. Sudah ada warga yang berjaga [mengatur pembatasan jumlah orang yang melintaa jembatan] di ujung jembatan yang ada di Dukuh Ngringin maupun di Dukuh Girpasang,” urai dia.

Jembatan gantung Girpasang ramai didatangi pengunjung lebih dari sepekan terakhir. Saat akhir pekan, jumlah pengunjung yang antre ingin menyeberang jembatan berjubel.

Baca Juga: Dapat Rp10 M, Tasripan Penerima UGR Tol Solo-Jogja Tertinggi di Klaten

Seperti pada Minggu (9/1/2022), jumlah total pengunjung yang menyeberang jembatan mencapai hampir 2.000 orang. Mereka berdatangan dari berbagai daerah lantaran penasaran dengan sensasi melintasi jembatan gantung tersebut. “Kalau rata-rata hari biasa 300 orang,” jelas dia.

Jumlah pengunjung ke Girpasang kali ini jauh lebih banyak dibandingkan pengunjung yang berdatangan sebelum ada jembatan gantung. Sebelumnya, rata-rata pengunjung saat akhir pekan bisa mencapai 1.000 orang per hari dan hari biasa 100-200 orang per hari. “Harapan dari desa pengunjung lebih ramai lagi dan bisa menambah destinasi wisata lagi,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya