SOLOPOS.COM - Ilustrasi iring-iringan moge. (Westofthei.com)

Aturan baru SIM C2 mendorong Satlantas Polresta Solo menggelar simulasi tes. Sejumlah pengendara moge ternyata ambruk juga.

Solopos.com, SOLO — Simulasi tes untuk mendapatkan surat izin mengemudi (SIM) khusus motor gede (moge) di Kota Solo, Minggu (17/4/2016), diikuti puluhan pengendara di Soloraya. Hasilnya, tak sedikit pengendara moge yang gagal melewati jalur zig zag yang disiapkan polisi di Jl. Slamet Riyadi, tepatnya di depan Satlantas Polresta Solo.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Pantauan Solopos.com di lokasi, sebelum simulasi tes SIM C2 dimulai, polisi terlebih dahulu memasangi rambu kerucut (traffic cone) yang membentuk zalur zig zag di Jl. Slamet Riyadi. Setelah itu, dua anggota polisi memberikan penjelasan teori dan teknik melintasi jalur zig zag. Polisi juga memberikan contoh melintasi jalur zig zag dengan lincah dan mudah tanpa masalah.

Namun, giliran para pengendara moge menjajal kemampuannya, tak sedikit dari mereka yang gagal melintasi jalur zig zag. Selain banyak menyenggol dan menabrak rambu kerucut, tak sedikit moge yang ambruk di jalan raya karena pengemudinya tak mampu menjaga keseimbangan tubuhnya ketika berbelok.

Simulasi yang juga dihadiri Kapolresta Solo, Kombes Pol. Ahmad Luthfi ini cukup menyedot perhatian para pengendara yang melintasi ruas Jl. Slamet Riyadi. Selain diikuti puluhan kendaraan moge mewah, simulasi juga memakan separuh jalan lebih di persimpangan Gendengan hingga sisi barat Satlantas Polresta Solo.

Kasatlantas Polresta Solo, Kompol Prayudha Widiatmoko, mengatakan simulasi ini digelar sebagai pemanasan menjelang diberlakukannya SIM C2 alias SIM khusus bagi pengendara motor dengan kapasitas mesin 500 cc ke atas. Selain itu, simulasi ini sebagai sosialisasi bagaimana berkendaraan yang aman dan nyaman.

“Kali ini khusus kepada pengendara moge tentang teknik melintasi jalur zig zag, jalur padat, serta cara berhenti mendadak. Tujuannya tentu saja untuk menekan terjadinya kecelakaan di jalan raya,” paparnya.

Simulasi akan diselenggarakan secara berkelanjutan, khususnya kepada para pengendara moge. Sebab, lanjutnya, tak semua pengendara moge mahir mengendarai karena latar belakang dan kesibukan sehari-hari.

Salah satu anggota moge, Vicky, mengaku sangat bersyukur bisa mengikuti acara tersebut. Menurut anggota komunitas Med Docs and Friends Soloraya ini, simulasi tersebut sangat berguna untuk meningkatkan keahlian dan kedisplinan berkendaraan di jalan raya.

“Ini sekaligus untuk persiapan kami dalam mendapatkan SIM C2,” tambah pria yang juga dokter telinga hidung tenggoroka (THT) RSUD dr. Moewardi Solo ini.

Seperti diketahui, rencana pemberlakukan SIM C2 atau sim khusus kendaraan bermesin 500 cc ke atas mulai dijalankan Mei 2016. Mereka yang dinyatakan lulus SIM C2 adalah pengendara motor yang dinilai paling mahir dalam mengendarai kendaraan roda dua. Tanpa mengikuti tes kepemilikan SIM C atau C1 pun, mereka tetap diperbolehkan mengendarai motor jenis apa pun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya