Solopos.com, BANYUWANGI — Sejumlah penari menampilkan berbagai tarian tradisional untuk menghibur wisatawan yang berkunjung di Desa Adat Osing Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur.

PromosiKomeng Tak Perlu Koming, 5,3 Juta Suara sudah di Tangan

Atraksi seni budaya warga suku Osing yang masih lestari hingga saat ini mampu menarik kunjungan wisatawan dan memberikan dampak ekonomi bagi pelaku seni.

Dikutip dari laman Kemenparekraf.go.id, Desa Adat Osing Kemiren berasal dari nama kemirian, atau banyak pohon kemiri. Mayoritas penduduk desa tersebut adalah Suku Osing yang merupakan suku asli kabupaten Banyuwangi. Desa Kemiren juga menjadi bagian dari kawasan Ijen Geopark sebagai culture site.

Desa Kemiren memiliki budaya yang beraneka ragam. mulai dari adat istiadat, bahasa, manuskrip, kesenian, tradisi lisan, ritus, pengetahuan, teknologi dan permainan tradisional.

Penari tampil menghibur wisatawan yang berkunjung di Desa Adat Osing Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (25/11/2023). (Antara/Budi Candra Setya)

 

Suasana pertunjukan barang Kemiren guna menyambut wisatawan yang berkunjung di Desa Adat Osing Kemiren, Banyuwangi, Jawa Timur, Sabtu (25/11/2023). (Antara/Budi Candra Setya)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Rekomendasi