SOLOPOS.COM - Petenis Swiss, Roger Federer, mengembalikan bola dari lawannya, Richard Gasquet dalam duel di ATP Wolrd Tour Finals 2013 di O2 Arena, London, Kamis (7/11/2013) malam WIB. (JIBI/Reuters)

Solopos.com, LONDON – Maestro tenis dunia, Roger Federer, kembali ke trek kemenangan setelah mempecundangi Richard Gasquet di laga keduanya di ATP World Tour Finals secara stright set 6-4, 6-3 di O2 Arena, London, Kamis (7/11/2013) malam WIB.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Kemenangan ini, membuat Federer mengamankan asa untuk lolos ke babak semifinal di turnamen yang diikuti delapan petenis putra terbaik di dunia ini.

Sebelumnya, Federer dipaksa bertekuk lutut di hadapan Novak Djokovic pada laga pembukanya di Grup B. Kekalahan itu bisa saja membuat FedEx, julukan Federer, dalam tekanan besar. Namun kekalahan dari Nole, sapaan Djokovic, rupanya tidak menciutkan nyali pemegang rekor juara grand slam tersebut.

Federer membuktikan mentalitas juaranya dengan membekuk Gasquet dua set langsung. Mantan juara ATP World Tour Finals enam kali ini, memang sempat gugup ketika Gasquet mampu mengamankan lima match point. Namun, petenis asal Swiss akhirnya menyapu pertarungan ini dengan kemenangan. Dia pun berharap besar agar rival beratnya di grup B, Juan Martin Del Potro, akan terpeleset ketika bertemu Djokovic, Jumat (8/11/2013) dini hari WIB nanti.

“Richard punya gaya permainan yang luar biasa dan dia penembak jitu,” urai Federer yang lolos ke ATP World Tour Finals selama 12 tahun beruntun, dilansir Reuters.

“Ada tekanan besar hari ini setelah kekalahan pertamaku. Ini sebuah kemenangan besar dan saya harap akan meningkat ketika melawan Juan Martin [di laga ketiga atau terakhir Federer di grup B],” terangnya.

Jika Del Potro kandas di tangan Djokovic, maka pertarungan Federer kontra Delpo, sapaan Del Potro, akan berlangsung sengit. Skenario siapa yang akan lolos ke semifinal dari grup B akan menjadi rumit dan ketat.

“Itu akan menjadi lebih jelas, di sisi lain matematis akan rumit di sini, sejak 2009 ketika semua orang tak tahu siapa yan bakal lolos,” sambung peraih titel 17 grand slam itu.

Meski kalah dalam enam poin pembuka di set pertama, Federer secara cepat menemukan ritmenya kembali untuk melakuka first break di game ketiga. Yakni ketika Gasquet melakukan kesalahan saat bola  forehand-nya gagal menyeberang net.

Federer mengayunkan drop shots mematikan. Namun petenis berusia 32 tahun tersebut sempat kehilangan fokus dan membuat Gasquet asal Prancis itu bangkit untuk menyamakan kedudukan menjadi 4-4. Beruntung Federer bisa bangkit dan menyegel set pertama, plus set kedua dengan kemenangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya