Solopos.com, BARCELONA — Menguasai pertandingan serta membuat banyak peluang, tapi justru Barcelona harus tertunduk lesu di akhir laga leg kedua perempatfinal kontra Atletico Madrid. Los Cules benar-benar dibuat buntu lawan di Vicente Calderon.
Cuma bisa main imbang 1-1 di leg pertama yang dihelat di Camp Nou pekan lalu, beban Barca untuk lolos kian berat setelah Atletico yang tancap gas sejak menit awal langsung bikin gol di menit kelima lewat Koke.
Promosi Sejarah KA: Dibangun Belanda, Dibongkar Jepang, Nyaman di Era Ignasius Jonan
Setelah itu dalam tempo sekitar 20 menit beberapa kali Atletico membahayakan gawang tim tamu yang dikawal Jose Pinto. Bahkan kalau bukan karena tiang gawang, David Villa mungkin sudah bikin hat-trick.
Tapi setelah itu Barca perlahan mampu keluar dari dominasi Atletico dan seperti biasa mereka lah yang menguasai bola dengan mencapai lebih dari 60 persen di babak pertama.
Di babak kedua pun segalanya berjalan sama di mana Barca punya banyak peluang untuk bikin gol sekaligus lolos ke semifinal. Tapi semuanya mentah di tangan Thibaut Courtois atau karena ketidak tenangan para pemain depannya.
Total Barca bikin 12 tembakan tapi hanya tiga yang on goal sementara Atletico lebih efektif dengan lima shot on goal dari 15 tembakan, meski penguasaan bola hanya 29 persen.
Tak ayal kekalahan ini membuat pelatih Barca Gerardo Martino tak habis pikir mengapa timnya sangat sulit mendapat gol. Ia pun mengakui bahwa timnya menemui kebuntuan di laga itu.
“Ada beberapa saat di mana kami benar-benar menemui kebuntuan dan tak tahu apa yang harus atau dapat kami lakukan,” ujar Martino di Football Espana seperti dilansir detiksport.
“Tentu hasil ini ada sebab dan akibatnya,” sambungnya.
“Mereka memanfaatkan kesempatan dengan baik di 20 menit pertama. Mungkin jika kami bisa mencetak gol maka kami bisa mengubah laga itu,” demikian dia. (JIBI/Solopos)
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
