SOLOPOS.COM - Atlet sepatu roda Ajeng Anindya Prasalita berpose dengan penghargaan KONI Jateng Award 2015. (Insetyonoto/JIBI/Semarangpos)

Atlet berprestasi sepatu roda Ajeng mengantarkannya jadi PNS.

Semarangpos.com, SEMARANG-Melalui olahraga sepatu roda mengantarkan gadis manis asal Kota Semarang ini menjadi pegawai negeri sipil (PNS) di Pemerintahan Provinsi Jawa Tengah.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Ya, berkat kegemaran bermain sepatu roda ini, gadis bernama Ajeng Anindya Prasalita menjadi PNS di Dinas Pemuda dan Olahraga (Dinpora) Provinsi Jawa Tengah (Jateng).

“Berkat meraih medali emas pada PON 2008, saya mendapat rekomendasi menjadi PNS di Dinpora,” kata Ajeng kepada semarangpos.com sesuai menerima penghargaan KONI Jateng Award 2015 di Semarang, Selasa (29/12/2015).

Ajeng pada Pekan Olahraga Nasional (PON) 2008 di Kalimantan Timur (Kaltim) meraih mendali emas nomor 10.000 point to point.

Olahraga sepatu roda sudah mendarah daging bagi gadis kelahiran Semarang pada 12 Juli 1990. Pasalnya Ajeng telah menekuni olahraga penuh risiko itu sejak kecil.

Saat duduk di kelas I sekolah dasar (SD) Ajeng sudah meraih juara ketiga dan saat kelas IV SD meraih medali perak dan perunggu pada eksebisi sepatu roda PON 2000 di Surabaya.

Prestasi demi prestai terus diraih Ajeng, seperti meraih mendali emas PON 2012 di Riau pada nomor 10.000 point to point. Prestasi paling fenomenal yakni meraih dua medali emas untuk Indonesia pada SEA Games 2011 di nomor 10.000 point to point dan 5.000 eliminasi.

“Saya memang spesialis untuk nomor jarak menengah dan jauh,” ujarnya.
Untuk meningkatkan keterampilan bersepatu roda, Ajeng bergabung dengan klub sepatu roda Eagle Semarang pada 1996 dan kemudian pindah ke klub sepatu roda Ikos Semarang pada 1998.

Lulusan Teknik Arsitektur Universitas Diponegoro (Undip) Semarang 2014 ini masih memiliki target prestasi yang ingin dicapai yakni menjadi juara dunia sepatu roda.

“Sebelum menjadi juara Asia dan dunia, saya belum akan mundur dari sepatu roda,” tandas puteri dari pasangan Hadi Sudjadi dan Ny. Tisnaningsih.

Menurut dia lawan yang tangguh di sepatu roda tingkat dunia adalah atlet dari Korea, Taiwan, dan Tiongkok. “Indonesia di peringkat empat, bila bisa menang di Asia secara otomatis bisa juara dunia,” imbuhnya.

Menekuni olahraga yang penuh risiko ini, Ajeng sudah beberapa kali mengalami cedera ringan sampai berat akibat terjatuh saat meluncur di jalan menggunakan sepatu roda.
Kakinya sudah pernah dua kali retak, bahkan pada 2013 mengalami patah tangan hingga membutuhkan waktu berbulan-bulan untuk proses penyembuhan.

Namun, semua itu tidak menyurutkan semangat Ajeng untuk tetap menekuni sepatu roda. “Cedera sudah risiko, tapi saya tetap terus bermain sepatu roda sampai dapat menggapai juara dunia,” ujarnya. Ajeng saat ini sedang mempersiapkan diri membela kontingen Jateng pada PON XIX di Bandung 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya