SOLOPOS.COM - Camat Eromoko, Wonogiri, Danang Erawanto (kiri, berdiri), meninjau pengerukan sedimentasi di tempuran sungai di Tempurharjo, Eromoko, Rabu (7/3/2018). (Istimewa/Camat Eromoko)

Alat berat diturunkan untuk mengatasi sedimentasi sungai di Tempurharjo, Eromoko.

Solopos.com, WONOGIRI—Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri bersama Pemerintah Kecamatan Eromoko akan membuat aliran baru di tikungan sungai atau tempuran di Tempurharjo, Eromoko, dalam waktu dekat. Langkah itu mendesak dilakukan agar tikungan sungai tak melebar dan menggerus badan jalan desa.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Pelaksana Harian BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, saat ditemui Solopos.com di kantornya, Rabu (7/3/2018), mengatakan di tikungan sungai itu terdapat sedimentasi yang kini seperti pulau.

Semula lebar sungai lebih kurang 30 meter. Seiring berjalannya waktu tepi sungai tepat di tempuran semakin melebar ke arah selatan. Hal itu terjadi karena tepi sungai tergerus aliran air yang deras. (baca juga: Ini Cara Unik Polisi Eromoko Wonogiri Pastikan Keamanan Warga)

Pada saat yang sama terjadi sedimentasi di bagian tengah sungai hingga menutup sungai sisi utara. Akibatnya tempuran semakin tajam. Dari waktu ke waktu tepi sungai di tempuran kian melebar hingga mendekati badan jalan desa. Jika tak segera ditangani badan jalan bisa tergerus.

“Tahap awal kami mengerahkan satu unit ekskavator untuk mengerjakan proyek. Nantinya kami membuat saluran baru di sisi utara. Saluran di sisi selatan akan ditutup permanen, agar air mengalir di sisi utara,” kata Bambang.

Camat Eromoko, Danang Erawanto, mengatakan peristiwa alam di tempuran sungai di Tempurharjo terjadi sejak 15 tahun silam. Semula lebar sungai di lokasi tersebut 30 meter-40 meter. Kini menjadi 70-an meter dan terus semakin melebar ke sisi selatan. Pada sisi lain sisi utara sudah tertutup sedimentasi. Saluran baru harus dibuat untuk menyelamatkan jalan desa.

Jalan tembus ke Wonosari, Gunung Kidul, DIY tersebut vital untuk transportasi warga. Saluran sungai baru yang akan dibuat selebar 10 meter-20 meter.

“Kalau pas penghujan seperti sekarang, kedalaman sungai bisa mencapai 3 meter-4 meter dan aliran sungai sangat deras. Aliran yang deras itu menggerus tepi sungai sisi selatan ke arah jalan. Sekarang jarak tepi sungai dengan jalan tinggal 4 meter,” kata Camat.

Selain mengancam jalan, air sungai tersebut kerap meluap ke sisi utara sehingga menggenangi tiga hingga empat unit rumah warga. Oleh karena itu saat ini pihaknya sudah menanggul tepi sungai agar air tak meluap ke kawasan permukiman.

Camat melanjutkan nantinya saluran tersebut ditutup dan diratakan, kemudian dibuat saluran baru di sisi utara. Bagian yang ditutup akan menjadi lahan terbuka dan bakal dibangun sebagai kawasan publik.

BPBD mencatat ada sejumlah jalan dan sungai yang terdampak bencana selama akhir Desember-Maret 2018 ini. Sebagian besar sudah ditangani BPBD. Lokasi itu seperti jalan Temboro, Karangtengah-Banyakpodo, Tirtomoyo yang tertimbun material longsor, jalan Temboro-Hargosari, Tirtomoyo tertimbun longsor, jalan putus karena ambrol di Gumiwang Lor, Nguntoronadi, dan jalan tertutup longsor di Sendang, Wonogiri.

Selain itu sungai ambrol di Banaran, Pracimantoro, jalan ambrol di Tubokarto, Pracimantoro, dan jalan putus di Pucung, Eromoko-Basuhan, Eromoko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya