SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SOLO–Dewan Pendidikan Kota Solo atau DPKS mengajak berbagai pihak untuk menyelaraskan kebutuhan tenaga kerja di lapangan dengan kurikulum di sekolah vokasi atau kejuruan. Komitmen bersama ini dianggap perlu untuk menyelesaikan masalah pengangguran yang angkanya masih cukup besar.

Komitmen bersama itu dituangkan dalam tanda tangan bersama yang melibatkan Ketua Kadin Solo, Ferry Sephta Indrianto; perwakilan Perguruan Tinggi Vokasi, Siswanto; Perwakilan Lembaga pendidikan keterampilan, Kristanto Joko Susilo; Kepala Dinas Pendidikan Kota Solo, Dian Rineta; Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah VII, Suratno; dan Ketua DPKS, Joko Riyanto. 

Promosi Bertabur Bintang, KapanLagi Buka Bareng BRI Festival 2024 Diserbu Pengunjung

Ketua DPKS, Joko Riyanto, mengatakan komitmen bersama penyelarasan dunia pendidikan vokasi dan dunia usaha itu sesuai dengan Perpres No. 68 Tahun 2022 tentang revitalisasi pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi. 

“Bagaimana kita memperkuat [peran] Kadin [Kamar Dagang dan Industri] dalam penyelenggaraan pendidikan vokasi dan pelatihan vokasi yang berorientasi pada permintaan pasar,” kata Joko dalam acara DPKS di Loji Gandrung Solo, Sabtu (25/2/2023).

Dia juga menambahkan agar penyelenggaraan pendidikan formal seperti SMK bisa menyelaraskan kompetensi siswa dengan kebutuhan atau permintaan pasar. “Ini akan memperkuat peran BNSP [Badan Nasional Sertifikasi Profesi] dalam penjaminan mutu dan sertifikasi bagi peserta didik,” kata dia.

Hal ini juga disinggung oleh Ketua Kadin Solo, Ferry Sephta Indrianto yang mengatakan perlu adanya keselarasan antara kebutuhan industri dengan kurikulum vokasi di sekolah. “Kita berharap dunia pendidikan melihat dari sisi permintaan,” ujar dia. 

Sejauh ini program magang siswa SMK dianggap belum sepenuhnya bisa memenuhi kebutuhan industri. Hal ini dikarenakan kompetensi yang diajarkan di sekolah dengan kebutuhan industri tidak selaras. “Sekarang ini standarisasi mengenai magang kita berharap bisa sama, antara dunia pendidikan dan dunia industri,” kata dia.

Ferry mengatakan akan mendorong industri atau dunia usaha untuk berperan aktif membangun dan meningkatkan kualitas dunia usaha dan pendidikan vokasi.

Selain itu dia menegaskan Kadin Solo sudah menyiapkan kesempatan mangan bagi mahasiswa dan siswa. “Mungkin kalau di angkatan kita siap 2.000 sampai 3.000 siswa yang ingin magang, kita salurkan ke temen-temen asosiasi,” ujar dia.

Dia mengatakan Kadin Solo setidaknya memiliki 34 asosiasi pengusaha dan asosiasi organisasi pengusaha, dimana terdapat semua usaha. “Sekali lagi kita berharap tidak hanya menyalurkan teman-teman magang, tetapi kita pengen link and match, supply dan demand ketemu,” ujar dia.

Langkah itu, menurutnya perlu diambil untuk menyambut bonus demografi 2030 mendatang.“Yang mana kita harus memiliki lompatan melalui perbaikan pendidikan dan dunia vokasi,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya