SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

GUNUNGKIDUL–Penanganan ribuan kera ekor panjang yang menyerang Gunungkidul tak semudah membalikkan telapak tangan. Jika dilakukan dengan cara keras seperti membunuh, dikhawatirkan kera tersebut kian liar menyerang warga.

Terkait hal itu, Kepala Bidang Pengendalian dan Perlindungan, Dinas Kehutanan dan perkebunan (Dishutbun) Gunungkidul, Fuad Abdullah kepada Harian Jogja, Rabu (22/6) mengatakan, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) DIY untuk mendatang pawang kera dari suku Badui. Mendatangkan pawang kera dinilai efektif untuk mengurangi populasi kera ekor panjang yang ada di Gunungkidul.

Promosi Timnas Garuda Luar Biasa! Tunggu Kami di Piala Asia 2027

“Kalau mau ditembak nanti dikhawatirkan serangan semakin besar, karena mereka [kera] memiliki insting hampir seperti manusia,” terangnya

Sebelumnya, Pemkab Gunungkidul pernah mendatangkan orang suku Badui dalam kasus serupa pada 2006 dan 2009. Saat itu, lanjut Fuad, sekitar 12 orang suku Badui yang menangkap kera ekor panjang setiap harinya sebanyak 50 ekor.

Serangan kera ekor panjang menjadi persoalan klasik di Gunungkidul. Hal itu lantaran dipicu oleh ketidakseimbangan antara habitat dan perkembangbiakan kera ekor panjang. “Habitat banyak yang rusak, sementara perkembangbiakan kera sekali beranak bisa dua ekor dan itu cepat sekali,” terang Fuad.(Harian Jogja/Sunartono)

Foto Ilustrasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya