SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berencana membangun jalan underpass di dua perlintasan kereta api (KA) di Kota Bengawan, yaitu perlintasan Kota Barat dan perlintasan Pasar Nongko.

Rencana pembangunan underpass alias jalan di bawah jalur KA tersebut didasari pertimbangan tingginya tingkat kemacetan di dua titik perlintasan KA itu.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Solo, Yosca Herman Soedrajat mengatakan tingginya peningkatan jumlah kendaraan di Solo yang mencapai 7,5% per tahun mendesak segera disikapi. Pembangunan jalan underpass dinilai merupakan salah satu solusi yang paling mungkin diterapkan khusus untuk perlintasan KA. Pasalnya, solusi tersebut menurut kajian paling sedikit membutuhkan biaya non teknis.

“Dua perlintasan KA, di Kota Barat dan Pasar Nongko, paling macet dibanding enam perlintasan KA lain yang ada di Solo,” sebut Herman, sapaan akrabnya, saat ditemui wartawan, di Balaikota, Jumat (9/4).

Menurut catatan Dishub, dua perlintasan KA tersebut mencapai puncak kemacetan lalu lintas paling tidak empat waktu dalam sehari. Pada pukul 06.30-07.30 WIB, pukul 11.30-13.00 WIB, pukul 14.30-15.30 WIB, dan 16.00-17.30 WIB.

Di perlintasan KA Kota Barat kemacetan di sisi utara bisa terjadi hingga di depan SMP Negeri 1 Solo. Sedangkan di sisi selatan, kemacetan memanjang hingga perempatan Lapangan Kota Barat. Khusus di perlintasan KA Pasar Nongko, kemacetan dinilai lebih parah lantaran jalan yang berada di kawasan itu terlampau sempit.

Herman menambahkan, anggaran untuk pembangunan dua underpass tersebut berasal dari Kementrian Perhubungan. Pembangunan satu unit jalan underpass ditaksir membutuhkan dana Rp 10 miliar. Sementara, APBD kota dipersiapkan untuk menyelesaikan permasalahan nonteknis.

“Usulan sudah kami sampaikan, kami harap bisa terealisasi tahun 2011,” imbuh dia.
Di samping membangun jalan underpass, Dishub juga mengajukan anggaran untuk pelebaran underpass di kawasan Gilingan, atau kerap disebut viaduck Gilingan. Di lokasi tersebut, hujan deras kerap menyebabkan genangan, sehingga pihaknya merasa perlu melebarkan jalan dan memperbaiki saluran air.

Di lain pihak, keluhan atas kemacetan di perlintasan KA Kota Barat dan Pasar Nongko disampaikan sejumlah masyarakat. Warga Karangasem, Laweyan, Lutfi mengaku kerap menjumpai jalan di seputar perlintasan KA Kota Barat macet terutama setelah KA melintas.

tsa

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya