SOLOPOS.COM - ILUSTRASI (Dwi Prasetya/JIBI/Solopos)

ILUSTRASI (Dwi Prasetya/JIBI/Solopos)

JAKARTA–Kementerian Pekerjaan Umum menyiapkan hujan buatan di wilayah-wilayah yang memiliki bangunan penampung air, untuk mengantisipasi terjadinya kekeringan dimusim kemarau tahun ini.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto mengatakan hujan buatan itu dapat dimanfaatkan secara optimal untuk mengairi daerah irigasi.

“Rencananya, hujan buatan akan dibuat pada daerah yang ada waduk dan catchment area-nya,” ucap Djoko Kirmanto di Jakarta, Jumat (7/9/2012).

Selain menyiapkan hujan buatan, untuk mengatasi kekeringan, katanya, pemerintah akan menambah jumlah waduk atau bendungan dibeberapa titik lokasi.

Selain untuk memgatasi kekeringan, waduk juga ditujukan untuk menambah layanan irigasi nasional. Pasalnya, hingga saat ini baru 11% atau 797.971 ha daerah irigasi yang dilayani waduk,
sementara 89% atau 6,42 juta hektar lainnya masik menggunakan air yang bersumber dari non waduk.

Sementara itu, Direktur Jenderal Sumber Daya Air (Dirjen SDA) Mohammad Hasan menjelaskan, membuat hujan buatan itu tidak mudah. Karena, mereka harus memerhatikan kondisi awan.

“Saat ini, kita sedang mengevaluasi wilayah mana yang masuk dalam kategori kekeringan, dan berpotensi untuk dibuat hujan buatan tersebut,”ujarnya.

Hasan menyatakan hingga periode 31 Agustus 2012, ada setidaknya ada 34 waduk di Indonesia dalam status waspada. Rinciannya, yakni 11 masuk dalam kategori waduk utama dan 23 waduk kecil.

Sedangkan 13 waduk dalam status kering. Yakni, delapan waduk kecil di Jawa Tengah seperti waduk Krisak, Plumbon, Kedungguling, Nawangan, Ngancar, Delingan, Gebyar dan Botok.

Sisanya, yakni lima waduk kecil di Jawa Timur yaitu waduk Prijelan, Notoporu, Dawuhan, Ranu Plakis, dan Ranu Klakah.

Sedangkan untuk rencana pembangunan waduk, menurutnya saat ini Kementerian PU sedang membangun sembilan waduk, diantaranya waduk Jatigede, Jatibarang, Karian, Marangkayu. Di 2013 akan ditambah sekitar 14 waduk antara lain di Aceh, dan Sulawesi Selatan.

Tercatat dari data Badan Nasional Penanggulangan Bencana, ada sekitar 127.788 ha lahan sawah yang puso dan kekeringan. Kekeringan terjadi diantaranya di Jawa Barat, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur dan sebagainya.

Kepala Pusat Data, Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nurgoho mengatakan selalu ada banyak faktor yang menyebabkan kekeringan terjadi setiap tahun, diantaranya banyaknya limbah yang mengenai muara air bersih, dan kurangnya kawasan hijau.

“Selain faktor musim yaitu antara lain kerusakan DAS, pencemaran air, minimnya kawasan hutan, sedimentasi waduk, dan lainnya,” ujar Sutopo.

Sutopo menjelaskan sebelumnya, sudah ada 10 waduk untuk pengairan yang mengalami kekeringan, dan 42 waduk dalam keadaan waspada.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya