SOLOPOS.COM - ilustrasi

ilustrasi

Mengejar karier setinggi mungkin tidak hanya monopoli kaum laki-laki karena tidak sedikit perempuan yang juga punya mimpi tinggi mengejar karier. Tapi lantaran alasan tertentu sebagian perempuan memilih memadamkan cita-citanya karena ingin fokus menjadi ibu rumah tangga. Salah satunya, Yayuk, 45, warga Laweyan, Solo.

Promosi Desa BRILiaN 2024 Resmi Diluncurkan, Yuk Cek Syarat dan Ketentuannya

Sebagai istri dan ibu dengan, seorang perempuan biasanya tak lepas dari tugas-tugas domestik seperti memasak, mencuci, mengurus anak dan sebagainya. Hal-hal inilah yang kadang menimbulkan rasa bosan. Seperti yang dialami Yayuk, 45. Warga Laweyan, Solo ini mengaku sebelum menikah kariernya cukup lumayan dengan jabatan sebagai kepala bagian di salah satu perusahaan swastadi Solo. Namun, setelah menikah ia memilih mundur karena permintaan suami.

Ekspedisi Mudik 2024

“Kebetulan suami tugasnya di luar kota, jadi saya harus ikut mendampingi. Sampai sekarang ijazah strata satu tidak lagi dipakai,” terangnya kepada Koran O, Jumat (21/9/2012).

Setiap hari aktivitasnya disibukkan memasak, mengurus rumah dan menjemput anak-anak sekolah. “Sekarang anak-anak sudah besar punya dunia masing-masing, kadang saya kesepian,” ujarnya.

Pengalaman yang dialami Yayuk mungkin juga dialami ibu rumah tangga lainnya. Ada kalanya, seorang ibu rumah tangga mengalami kesepian bahkan kebosanan karena melakukan aktivitas yang sama setiap hari. Masalah tersebut sebaiknya segera diatasi agar tidak menjadi bumerang.

Psikolog Uiversitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) Rini Lestari, mengatakan ibu rumah tangga nilai ekonomisnya tidak begitu besar namun nilai psikologis dan sosial sangat tinggi.

Dalam hal psikologis, ibu rumah tangga akan lebih dekat hubungannya dengan anak-anaknya karena intens bertemu. Sebaliknya, wanita karier waktu banyak tersita di luar rumah bahkan dalam mengurus anak tidak sedikit yang mempercayakan kepada pengasuh sehingga ikatan emosional dengan anak kurang dekat.

Sementara dalam segi sosial, ibu rumah tangga memiliki nilai sosial tinggi karena setiap saat bisa bertemu dan bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Sebaliknya, wanita karier lebih banyak waktu di luar sehingga jarang berinteraksi dengan tetangga rumah.
“Dalam hal ekonomi, wanita karier nilai ekonominya lebih tinggi dibanding yang tidaak bekerja. Semua ada plus minusnya,” terangnya.

Terkait kesepian maupuan kebosanan yang dialami ibu rumah tangga terutama ketika anak-anaknya beranjak dewasa, menurut Rini alternatif yang bisa dipilih adalah mencari kegiatan di luar termasuk mempertimbangkan bekerja kembali.

“Kalau anak-anak sudah besar kegiatannya banyak di luar, ibu akan kesepian. Makanya harus cari kesibukan di luar, tapi tentunya semua harus didiskusikan dengan suami,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya