SOLOPOS.COM - Wali Kota Pekalongan Afzan Arslan Djunaid (nomor 1 dari kiri) bersama pegiat lingkungan menanam bibit mangrove di bekas lahan bengkok Kelurahan Degayu, Kecamatan Pekalongan Utara, Jumat (22/7/2022) ANTARA/HO-Humas Kota Pekalongan

Solopos.com, PEKALONGAN — Sebanyak 2.500 bibit mangrove ditanam di lahan bekas bengkok Kelurahan Degayu, Kota Pekalongan, Jawa Tengah. Penanaman ribuan tanaman mangrove ini sebagai upaya menanggulangi permasalahan perubahan iklim yang memperparah terjadinya banjir rob di wilayah itu.

Sekretaris Daerah Kota Pekalongan, Sri Ruminingsih, mengatakan penanaman 2.500 bibit mangrove ini bertujuan untuk merevitalisasi kondisi tanaman mangrove yang sudah rusak maupun mati.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

“Pada kesempatan ini, kami menyampaikan ucapan terima kasih pada organisasi perangkat daerah yang telah mendorong pada para pemerhati lingkungan untuk menanam mangrove di lahan bekas bengkok Kelurahan Degayu,” katanya, Jumat (22/7/2022).

Dia mengapresiasi pihak Adaptation Fund yang telah memberikan pemahaman kepada generasi muda untuk menjaga dan memperlambat kerusakan alam.

Baca Juga: Polisi Minta 3 Pelaku & Penyuruh Penembakan Istri Anggota TNI Menyerah

“Kita harus melakukan gerakan untuk memperlambat kerusakan alam dengan memberikan contoh yang bermanfaat bagi generasi muda agar ikut peduli dengan kondisi lingkungan,” katanya.

Sri Ruminingsih berharap dengan usaha yang dilakukan ini dapat sedikit menanggulangi bencana rob yang sering terjadi di wilayah tersebut.

“Penanaman mangrove ini sudah dilakukan untuk ketiga kalinya oleh pegiat lingkungan di beberapa titik di wilayah Kelurahan Degayu,” katanya.

Project Management Unit Adaptation Fund, Anindita Sulistiyono, mengatakan tujuan penanaman mangrove ini merupakan upaya merevitalisasi dan menanggulangi permasalahan perubahan iklim yang sangat terasa sekali dampaknya di Kota Pekalongan, terutama di pesisir utara.

Baca Juga: Konser Langit Ustaz Hanan Attaki di Jember Ditolak

“Perubahan iklim ini dampaknya domino terhadap Kota Pekalongan dan sangat terasa sehingga dengan cara ini kami mencoba merevitalisasi mangrove yang ada di daerah ini yang kebetulan populasinya sangat minim sekali dibandingkan daerah lain,” katanya.

Dikatakan, penanaman bibit mangrove ini akan menggunakan metode bumbung bambu karena ketinggian air, terutama saat air pasang di lahan bengkok cukup tinggi.

“Penanaman bibit mangrove akan kami lakukan selama tiga hari yaitu mulai 22-24 Juli 2022. Metode ini masih kita uji coba terkait pengaplikasiannya dalam menanam karena kondisi yang ada disini airnya pasang sangat tinggi jika dilakukan dengan cara biasa kemungkinan untuk bakau hidup akan sangat kecil karena terendam air,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya