Solo (Espos)–Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo mengajak pemerintah daerah (Pemda) di Soloraya untuk berinisiatif merehabilitasi daerah aliran sungai (DAS) Bengawan Solo. Tujuannya untuk mencegah terjadinya banjir yang biasa terjadi pada musim penghujan.
Ajakan tersebut disampaikan Rudy di hadapan para peserta Asia Pacifik Ministerial Conference on Housing And Urban Development, Rabu (23/6), di urban forest Pucangsawit, Jebres. Menurut dia, Kota Solo adalah yang pertama melakukan inisiasi rehabilitasi kawasan Sungai Bengawan Solo. “Sesuai Undang-undang Otda, tiap kabupaten/kota berdiri sendiri, termasuk dalam inisiatif rehab kawasan sungai,” ujarnya.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Namun Rudy menjelaskan, bila rehabilitasi kawasan sungai tidak dilakukan sejak saat ini, banjir akan terus mengancam. Utamanya penduduk yang tinggal di daerah hilir sungai sepertoi Bojonegoro, Jawa Timur (Jatim). Dia mencontohkan, rehabilitasi kawasan sungai dapat dilakukan dengan penghijauan. Sepeti pembuatan urban forest di Kelurahan Pucangsawit, Jebres, di lahan seluas tiga hektare.
Selain itu, Pemkot Solo telah berkoordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo mengenai rencana pelebaran sungai. Dalam waktu dekat ini akan dilakukan pelebaran Sungai Bengawan Solo sekitar lima hingga delapan meter. Pada bagian lain, menjelaskan dikarenakan keterbatasan dana di tahun 2010, pembangunan urban forest hanya direalisasikan 200 meter. Pengerjaan proyek dilakukan oleh CV Gama Filia Utama bersama CV Nirmana selaku konsultan pengawas.
kur