SOLOPOS.COM - Kepala Sekolah SDN 03, Bolon, Colomadu, Rustini, menunjukkan ruangan kelas III yang atapnya ambrol, Kamis (7/11/2019). (Solopos/Candra Mantovani)

Solopos.com, KARANGANYAR -- Dari luar, SDN 03 Bolon, Colomadu, Karanganyar, tampak seperti sekolahan lainnya. Bangunannya terlihat kokoh dan layak pakai.

Namun, pemandangan tersebut berubah ketika masuk ke bagian dalam dan memeriksa seluruh ruangan terutama bagian atapnya. Salah satu ruangan kelas tersebut bahkan sudah tidak dipakai lagi untuk kegiatan belajar mengajar karena plafon atapnya rawan ambrol dan membahayakan siswa serta guru.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Kondisi itu sempat membuat Rustini, Kepala SDN 03 Bolon yang belum lama dilantik kaget. “Saya sebenarnya kan baru dilantik, makanya saya kaget ketika ditempatkan di sini kok atapnya rusak semua. Kalau ditanya rusaknya di sektor mana saja, ya saya bisa bilang kalau rusaknya di seluruh atap," jelas dia ketika ditemui Solopos.com di sekolah tersebut, pekan lalu.

Toko Modern Sragen Terancam Kukut Jika Tak Lakukan Ini

Informasi yang diperoleh Rustini, kondisi tersebut sudah terjadi sejak 2017 silam. Meskipun sebelumnya, sudah ada renovasi pada 2010, bangunan sekolah baru tidak berumur panjang dan mulai lapuk sekitar tujuh tahun berikutnya.

Saat ini, kondisi sekolahan tersebut mengalami kerusakan di seluruh atap dalam kategori sedang hingga parah. Kerusakan paling parah yakni di Kelas III yang berisi 30 siswa.

Sekolah kemudian bertindak tegas dengan memindahkan kegiatan belajar kelas III ke ruang kelas II. Siswa kelas II yang jumlah lebih sedikit dipindahkan ke ruang perpustakaan yang kecil.

Tak hanya bagian dalam ruangan yang rusak, atap bagian luar belakang kelas juga rusak dan terpaksa disangga menggunakan bambu agar tidak ambrol dan membahayakan siswa yang bermain di bawahnya.

Kethur Kendi, Ritual Unik Jelang Pernikahan di Gemolong Sragen

"Memang sekilas tidak terlihat kalau dari luar. Tapi kalau diperhatikan semua sudah keropos dimakan rayap,” terang Rustini sembari berkeliling menunjukan bagian-bagian sekolah itu.

Berbagai macam upaya sudah dilakukan Surtini agar Pemkab Karanganyar memperhatikan kondisi tersebut. Dia meminta pejabat terkait di Pemkab langsung mengecek kondisi sekolah agar pengajuannya anggaran perbaikannya bisa disetujui.

"Saya tidak ingin gedung sekolah ini ambruk atapnya ketika anak-anak di kelas. Makanya, ini saya getol sekali meminta untuk segera ada perbaikan,” beber dia.

Hujan Angin Di Sragen Rusak 25 Rumah, 1 Orang Patah Tulang

Harapan Surtini direspons oleh Pemkab Karanganyar. SDN 03 Bolon masuk dua sekolah yang akan mendapatkan bantuan untuk renovasi bangunan menggunakan dana alokasi khusus (DAK) pendidikan 2020 nanti.

Kepala Seksi Sarana Prasarana Pendidikan Dasar (Dikdas) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Karanganyar, Hari Purnomo, menyampaikan kerusakan di dua sekolah yang mendapat bantuan itu ada pada satu kelas.

Namun, ruang kelas yang rusak semuanya sudah tidak digunakan untuk kegiatan belajar mengajar (KBM). “Di SDN 03 Bolon itu kuda-kuda atap ambles dimakan rayap. Sudah usul ke APBN dan mendapat DAK pada 2020 nanti untuk memperbaiki kerusakan bangunan,” jelas dia beberapa waktu lalu.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya