SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solopos.com, SRAGEN — Siswa Madrasah Ibtidaiah Muhammadiyah (MIM) Gemantar, Mondokan, Sragen, terpaksa belajar di musala struktur atap ruang kelas mereka nyaris amblek. Atap yang sudah lapuk tersebut akhirnya dibongkar pada Sabtu (18/5/2019).

Struktur atap yang lapuk diganti total dengan mengandalkan bantuan dermawan. Ruang kelas itu digunakan untuk belajar siswa kelas II dan III. Untuk sementara 15 siswa kelas III melaksanakan kegiatan belajar mengajar di musala sekolah sedangkan delapan siswa kelas II menggunakan ruang kelas VI yang tinggal menunggu pengumuman kelulusan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

“Atap yang runtuh itu tidak semua tetapi hanya beberapa bagian atap yang genting berjatuhan sejak Kamis [16/5/2019]. Kalau tidak dibongkar atau dirobohkan, kami khawatir atapnya amblek beneran. Kayu-kayu struktur atap sudah lapuk sehingga tidak kuat menyangga genting yang berat. Jadi untuk menghindari hal-hal buruk, atap ruang itu kami bongkar,” ujar Kepala MIM Gemantar, Thonik Fatonah, saat dihubungi Solopos.com, Minggu (19/5/2019).

Ekspedisi Mudik 2024

Dia mengatakan sebenarnya banyak bagian bangunan MIM yang sudah tidak layak, di antaranya seluruh jendela bagian selatan lapuk. Ada beberapa jendela dan pintu yang juga dibongkar karena lapuk.

Dia menekankan kebutuhan dana yang paling mendesak adalah untuk pembangunan atap ruang kelas II dan III. “Kami sebenarnya kekurangan gedung. Kami memang bertahan dengan keterbatasan sarana dan prasarana. Ya, maklum di daerah pinggiran yang masih minim segalanya. Semoga ada dermawan yang sudi membantu sekolah kami,” harapnya.

Thonik menjelaskan untuk sementara para siswa kelas III belajar di musala. Dia mengatakan total siswa di MIM Gemantar hanya 67 orang. Dia mengatakan kondisi bangunan kelas I juga setengah jadi karena masih berdinding batu bata yang belum ditembok.

Dia mengatakan siswa kelas IV dan V juga menempati satu ruang karena keterbatasan gedung. “Untuk ruang kelas VI hanya ruang kecil yang sebenarnya hanya untuk ruang kepala sekolah atau perpustakaan kecil,” ujarnya.

Ketua Badan Pengurus Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Muhammadiyah (Lazismu) Sragen, Ikhwanushoffa, langsung melakukan kampanye galang dana untuk MIM Gemantar yang kondisinya memprihatinkan.

Penggalangan dana tersebut dilakukan Ikhwan lewat media sosial Whatsapp. Dia mencatat sudah puluhan donatur yang menyisihkan rezeki mereka untuk membantu pembangunan MIM Gemantar. Bantuan yang muncul bervariasi mulai dari Rp250.000 sampai jutaan rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya