SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Pantai memang pas dijadikan alternatif tempat liburan. Termasuk hamparan pantai di  Gunungkidul yang masih alami. Bahkan terdapat pantai yang menawarkan 250 jalur pemanjatan bagi Anda penggemar panjat tebing.

Ada lebih dari 40 garis pantai yang dijadikan objek wisata di Kabupaten Gunungkidul. Pantai yang terkenal di antaranya Baron, Indrayanti, Banyunibo, Drini, Krukup, Krakal, Ngobaran, Sundak, Siung, dan Sadeng. Selain pantai-pantai itu masih banyak lagi yang tak kalah menawan.
 
Pemandangan yang ditonjolkan di setiap pantai pun beragam. Jika Anda penikmat pasir hitam dan melimpahnya ikan segar, bisa mengunjungi Pantai Baron. Sebaliknya, jika Anda termasuk tipe penikmat pasir putih dan ketenangan untuk bersantai, Pantai Indrayanti adalah tempat yang tepat.

Promosi Vonis Bebas Haris-Fatia di Tengah Kebebasan Sipil dan Budaya Politik yang Buruk

Berbalut pasir putih, Pantai Indrayanti masih sangat alami dan tidak banyak dikunjungi wisatawan. Pantai yang letaknya tidak jauh dari Pantai Sundak ini belum lama diresmikan. Di pantai ini sudah disediakan penginapan dan restoran bahkan menyewakan papan selancar.

Empat belas kilometer ke arah timur dari Pantai Indrayanti, terhampar Pantai Siung yang juga terkenal lewat kecantikan pasir putihnya. Pantai Siung terletak di Kecamatan Tepus yang bisa dijangkau dengan sepeda motor atau mobil. Sulit menemukan angkutan umum, kalaupun ada harus menunggu berjam-jam.

Satu pesona yang menonjol dari Pantai Siung adalah batu karangnya. Karang-karang yang berukuran raksasa di sebelah barat dan timur pantai memiliki peran penting, tidak hanya menjadi penambah keindahan dan menjadi pembatas dengan pantai lain. Karang juga menjadi dasar penamaan pantai.

Menurut Warijo, penjaga pos retribusi sekaligus ikut andil dalam proses peresmian pantai, nama Siung diambil dari bentuk batu karang yang menyerupai gigi kera atau Siung Wanara. Batu karang ini bisa dinikmati keindahannya, terutama saat dihantam ombak besar hingga celah-celahnya disusuri air laut yang mengalir perlahan.

Tebing
Warijo menceritakan, sekitar 1989 grup pecinta alam dari Jepang memanfaatkan tebing-tebing karang yang berada di sebelah barat pantai untuk arena panjat tebing. Pada dekade 1990-an, berlangsung kompetisi Asian Climbing Gathering yang kembali menjelajah tebing karang Pantai Siung sebagai arena perlombaan.

Saat ini terdapat 250 jalur pemanjatan di Pantai Siung, memfasilitasi penggemar olah raga panjat tebing. “Yang menonjol adalah panjat tebingnya. Kebersihan di pantai ini juga terjamin, hanya saja jaraknya cukup jauh dari pantai lain apalagi dari kota,” ujar Warijo saat ditemui Harian Jogja belum lama ini.

Di Pantai Siung, wilayah nelayan dan wisatawan dipisahkan, yakni sebelah timur untuk jukung para nelayan mencari ikan dan bagian barat untuk para wisatawan menikmati deburan ombak.

Dengan biaya masuk Rp1.500 per orang, parkir Rp2.000 untuk sepeda motor dan Rp5.000 untuk mobil, Anda bisa menikmati pantai sepuasnya. Di libur Lebaran, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul sudah menyediakan 8.000 tiket masuk dan enam anggota tim SAR yang berjaga-jaga. Selamat bersantai di pantai.(Wartawan Harian Jogja/Tri Wahyu Utami)

HARJO CETAK

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya