SOLOPOS.COM - UNS Bima Jazz Nite 2022 yang digelar Senin (21/3/2022) malam. (Bayu Jatmiko Adi/Solopos)

Solopos.com, SOLO — UNS Bima Jazz Nite 2022 menjadi ajang melepas lelah bagi para peneliti Pusat Studi Demokrasi dan Ketahanan Nasional (Pusdemtanas) Universitas Sebelas Maret (UNS), Senin (21/3/2022).

Acara itu juga membuktikan jika para peneliti di kampus tersebut jago menyanyikan lagu-lagu jaz. Tidak terkecuali Rektor UNS, Jamal Wiwoho.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Mengenakan setelan jas hitam, memakai masker hitam dan kaca mata hitam, setelah memberikan sambutan, tanpa ragu Jamal pun ikut menyumbangkan lagu. Dia memilih lagu yang dipopulerkan seniman Solo, Didi Kempot, Sewu Kuto. Tentunya dalam versi jaz. Penampilan Jamal tentu disambut tepuk tangan oleh jajaran pimpinan UNS dan para peneliti lain yang hadir pada acara tersebut.

Ketua panitia UNS Bima Jazz Nite 2022, R. Prihandjojo Andri Putranto, mengatakan UNS Bima Jazz Nite 2022 dilaksanakan oleh Pusdemtanas UNS.

“Dalam setahun ini kan para peneliti sudah bekerja keras. Kemudian kami ingin melakukan relaksasi. Dari pada karaokean, bagaimana kalau kita menjalankan nyanyi bareng. Pilih genre jaz karena dinilai lebih dinamis, penuh kreativitas. Harapannya memberikan ide-ide di tahun-tahun berikutnya,” kata dia, Senin (21/3/2022).

Baca Juga: PT ThorCon Power Dorong UNS Dirikan Prodi Teknik Fisika Nuklir

Menurutnya, rencana penyelenggaraan event jaz tersebut banyak mendapat dukungan, dan akhirnya muncul UNS Bima Jazz Nite kali pertama tersebut. Dia berharap acara tersebut dapat terselenggara rutin seperti yang sudah ada di kampus-kampus lain, seperti UGM Jazz dan sebagainya. Namun menurut Andri, event jaz tersebut bukan jaz biasa. Sebab para penyanyinya adalah para peneliti UNS.

“Ini tidak sekedar nyanyi, jadi unik. Jadi suara bagaimanapun yang penting nyanyi,” kata dia yang juga sempat bernyanyi usai memberikan sambutan di panggung.

Rektor UNS, Jamal Wiwoho, dalam sambutannya mengapresiasi kegiatan tersebut dan berencana untuk memasukkannya dalam kalender tahunan UNS.

Dia juga sempat memberikan gurauan, bahwa semua yang hadir pada acara tersebut terlihat cantik dan gagah, karena terlihat bebas dari beban kerja rutin sehari-hari, tidak memikirkan indikator kinerja utama. Tentu hal itu lalu disambut tawa dari para tamu undangan yang hadir di ruang pertemuan UNS Inn saat itu.

Baca JugaTim KKN 129 UNS Ajak Warga Wonogiri Bikin Pakan Ternak Fermentasi

Lebih lanjut dia mengapresiasi para peneliti di Pusdemtanas yang tidak henti melakukan inovasi di dalam melakukan berbagai kegiatan di tengah-tengah kesibukan. Mulai dari kegiatan riset, pengabdian, kerja sama dan sebagainya.

“Malam ini kita kendorkan urat syaraf kita dengan mendengarkan jaz dengan tema UNS Bima Jazz Nite 2022. Di perguruan tinggi lain, kegiatan seperti ini menjadi kalender tahunan. Jadi izin, ini juga akan kami naikkan menjadi kalender tahunan UNS Jazz Nite,” lanjut dia.

Sementara itu Kepala Pusdemtanas UNS, Sunny Ummul Firdaus, menyampaikan acara tersebut sebenarnya sudah terencana cukup lama. Namun baru terlaksana setelah ditemukan formula acara yang dinilai tepat.

“Setiap hari para peneliti melakukan penelitian, membuat artikel. Kami berpikir bagaimana menyeimbangkan otak kanan dan otak kiri. Akhirnya kami menggelar acara ini. Ternyata pak rektor juga ikut menyanyi, nanti dari ketua senat, para wakil rektor juga semua nyanyi,” kata dia.

Baca Juga:Halte Bus Depan UNS Dibongkar, Kamu Punya Kenangan Apa di Situ?

Lebih lanjut dia mengatakan Pusdemtanas UNS memiliki program kerja rutin setahun. Di antaranya melakukan penelitian, pengabdian kepada masyarakat, membuat jurnal, menggelar konferensi nasional maupun internasional, seminar dan sebagainya. Sedangkan penelitian yang dilakukan akhir- akhir ini adalah masalah ketahanan berkaitan dengan pandemi Covid-19.

“Di sini kami coba padukan bagaimana menjalankan kehidupan demokrasi tanpa mengusik ketahanan nasional kita. Saat ini kami meneliti berkaitan dengan ketahanan, dan lebih pada ketahanan Kesehatan dan ketahanan wilayah,” lanjut dia.

Beberapa kegiatan penelitian yang bekerja sama dengan BRIN adalah penelitian tentang penyusunan roadmap pelaksanaan vaksinasi. Tentang pelaksanaan vaksinasi yang ternyata ada beberapa masalah.

“Tahun ini kami juga melakukan penelitian tentang formulasi penolakan terhadap orang yang divaksin atau yang pengobatan Covid-19. Mengapa mereka menolak? Kalua menolak itu apa yang diberikan negara kepada mereka yang menolak. Apakah itu pelanggaran HAM atau itu kewajiban masyarakat? Kemudian mengenai tenaga medis pada saat menangani Covid-19. Katakan pemerintah sudah memberikan insentif, tapi sejauh mana insentif itu cukup memberikan perlindungan bagi tenaga medis?” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya