SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

<p><strong>Solopos.com, SOLO</strong> — Anak-anak begitu bersemangat saat menapaki tangga naik <a title="Bus Wisata Solo Werkudara Punya Adik, Sumbangan Bank Mayapada" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180527/489/918820/bus-wisata-solo-werkudara-punya-adik-sumbangan-bank-mayapada">bus tingkat Werkudara</a> yang terparkir di ruas timur Jl. Ahmad Yani depan The Sunan Hotel Solo, Senin (28/5/2018) sore.</p><p>Begitu sampai di lantai atas bus, mereka langsung berebutan menempati satu per satu kursi kosong demi mendapat tempat duduk paling nyaman. Ada yang memilih di kursi paling depan, paling belakang, dan yang paling favorit adalah bangku bagian tepi.</p><p>Keceriaan anak-anak masih terus berlanjut ketika pukul 16.00 WIB, bus tingkat Werkudara yang membawa sedikitnya 30 anak yatim dari Pesantren Yatim Al-Ihsan Jajar Laweyan Solo itu kemudian melaju pelan menyusuri jalur ramai kendaraan itu ke arah barat menuju kawasan Colomadu, Karanganyar.</p><p>Anak-anak yang duduk di bangku tengah dengan antusias melongok ke tepi badan bus dan melihat kendaraan-kendaraan yang jauh di bawah bus yang mereka tumpangi. Bus terus melaju sampai ke De Tjolomadoe, bekas pabrik gula peninggalan Mangkunagoro IV tahun 1861 dan baru saja direvitalisasi jadi tempat <a title="Wisata Solo: Operasional Air Mancur Menari TSTJ Molor Lagi, Ini Penyebabnya" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180417/489/910791/wisata-solo-operasional-air-mancur-menari-tstj-molor-lagi-ini-penyebabnya">wisata</a>.</p><p>Meski hanya melintas, anak-anak seperti tak kehilangan sensasi. Dengan cara mereka sendiri, mereka saling beradu argumen menyampaikan apa yang mereka ketahui tentang bangunan besar berkarakter kolonial yang baru saja mereka lihat itu.</p><p>Dari De Tjolomadoe, bus kemudian menyusuri jalan-jalan Kartasura dan kembali ke arah timur menuju Rumah Dinas Wali Kota Solo Loji Gandrung. Satu lagi bangunan bersejarah mereka singgahi dan di sana mereka bisa bersua orang nomor satu di Kota Solo, Wali Kota F.X. Hadi Rudyatmo, yang mendiami bangunan tersebut sebagai rumah dinas.</p><p>&ldquo;Senang pasti, bisa berkeliling kota sembari menunggu waktu berbuka puasa,&rdquo; kata Mawardana, 13, salah satu anak di bus itu.</p><p>Aktivitas ngabuburit dengan berkeliling kota jarang dia lakukan. &ldquo;Biasanya hanya di rumah atau di masjid,&rdquo; ujar dia.</p><p>Hal senada disampaikan santri lainnya, Rosyidah, 9. Naik bus tingkat Werkudara mungkin sudah kali kesekian baginya, namun kali ini terasa istimewa bagi Rosyidah karena dia bisa jalan-jalan membunuh waktu hingga waktu berbuka puasa. &ldquo;Senangnya lagi bisa buka puasa bersama teman-teman,&rdquo; ujar Rosyidah.</p><p>Di Loji Gandrung, Rudy, sapaan <a title="Pendidikan Solo: Wali Kota Tebus 10 Ijazah Tertahan Bertahun-Tahun" href="http://soloraya.solopos.com/read/20180419/489/911296/pendidikan-solo-wali-kota-tebus-10-ijazah-tertahan-bertahun-tahun">Wali Kota</a> memberikan waktu untuk berinteraksi dengan santri Pesantren Yatim Al Ihsan. Rudy bahkan memberikan bingkisan buku dan uang saku untuk anak-anak.</p><p>Pengasuh Pesantren Yatim Al Ihsan, Triyono, mengatakan agenda city tour Senin sore menjadi pengalaman menarik bagi anak-anak pesantren agar lebih bersemangat dan ceria menjalankan ibadah puasa kali ini. Anak-anak yang biasanya hanya berdiam di rumah atau beraktivitas di masjid, kali ini bisa melihat berkeliling kota naik bus tingkat.</p><p>&ldquo;Yang lebih penting lagi, mereka tidak sekadar jalan-jalan menunggu buka puasa, tapi juga bisa menambah wawasan dan pengetahuan karena mengunjungi tempat bersejarah yang sekarang jadi ikon Kota Solo,&rdquo; kata Triyono.</p><p>Awalnya, mereka hendak diajak merasakan sensasi Sepur Kluthuk Jaladara, dari Stasiun Purwosari menuju Lojigandrung. Namun, karena sedang mengalami kendala teknis, Jaladara tidak beroperasi.</p><p>&ldquo;Meskipun enggak jadi naik kereta uap enggak masalah, yang penting senang bisa jalan-jalan dengan teman-teman,&rdquo; kata Mawardana.</p><p>General Manager The Sunan Hotel Solo, Retno Wulandari, mengatakan acara bertema Nguber Dhuafa atau Ngabuburit Bersama Kaum Dhuafa tidak hanya mengajak anak yatim berbuka puasa bersama tapi juga memberikan wawasan pengetahuan bagi anak-anak tentang tempat-tempat bersejarah di Kota Solo.</p><p>&nbsp;</p>

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya