SOLOPOS.COM - Penenun sedang menenun kain lurik. (Istimewa/siklimis.com)

Solopos.com, KLATEN — Berwisata sambil belajar merupakan keuntungan yang didapatkan oleh wisatawan. Salah satunya adalah belajar mengenai pembuatan kain lurik di Desa Wisata Lurik Tlingsing, Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten.

Dilansir dari Ensiklopedi Nasional Indonesia, kain lurik adalah suatu hasil kain tenunan benang yang berasal dari Jawa Tengah dengan motif dasar garis-garis atau kotak-kotak dengan warna-warna suram yang pada umumnya pada aneka warna benang.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kata lurik berasal dari kata rik yang berarti garis atau parit. Garis atau parit itu dimaknai sebagai pagar atau pelindung bagi pemakainya. Daerah persebaran lurik di antaranya di Yogyakarta, Solo, dan Tuban.

Salah satu daerah di kawasan Solo yang memproduksi kain lurik adalah Desa Tlingsing. Desa Tlingsing terletak di Kecamatan Cawas, Kabupaten Klaten. Desa Tlingsing merupakan desa dengan penghasil kain lurik.

Dari kain lurik tersebut, Desa Tlingsing dijadikan sebagai desa wisata. Wisatawan dapat datang ke Desa Tlingsing untuk melihat hingga mempelajari pembuatan kain lurik. Wisatawan dapat mempelajari pembuatan kain lurik mulai dari pewarnaan hingga penenunan.

Baca Juga: Kolam Lumut di Klaten Disulap jadi Tempat Wisata Beromzet Rp500.000/Pekan

Dilansir dari laporan tugas akhir berjudul Potensi dan Pengembangan Desa Wisata Lurik Tlingsing di Kabupaten Klaten oleh Lina Widyastuti pada 2015, terdapat dua showroom yang ada di Desa Tlingsing. Di showroom tersebut, kain lurik ditampung dan dipamerkan.

Mulai dari kain serbet, baju, tas, dompet, dan berbagai macam kain lurik ditampilkan di showroom tersebut. Wisatawan juga dapat membeli kain lurik di showroom.

Wilayah Desa Tlingsing dikelilingi perbukitan dan sawah. Sehingga penduduk desa mempunyai mata pencaharian bercocok tanam.

Masyarakat sudah membuat Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) yang menata dan merintis Desa Tlingsing menjadi desa wisata. Festival Lurik yang diadakan, 29 Oktober 2009 mendapatkan tanggapan positif. Setelah festival tersebut, banyak orang yang datang ke Desa Tlingsing.

Baca Juga: Siap-Siap! Bakal Ada Gebyar UMKM Skala Besar di Klaten Tahun Depan

Dijadikannya Desa Tlingsing menjadi desa wisata bermula dari ide Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Gita Pertiwi. LSM Gita Pertiwi juga berperan menjadi fasilitator serta pendamping dalam kemajuan ekonomi masyarakat desa.

Gita Pertiwi mengembangkan dan mengemas potensi-potensi yang ada di Desa Tlingsing menjadi paket wisata Desa Lurik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya