SOLOPOS.COM - Siswa SMK PGRI Mejobo, Kudus, Jeslin memperagakan riasan wajah karakter di Mahakarya Vokasi Road to Hakteknas 2022, Surabaya. (Kemdikbud.go.id)

Solopos.com, SURABAYA — SMK PGRI Mejobo, Kudus, Jawa Tengah berkesempatan menunjukan keterampilan siswanya dalam bidang riasan wajah di rangkaian acara Mahakarya Vokasi Road to Hakteknas 2022, di Grand City Mall, Surabaya, Jawa Timur, akhir Juli 2022.

Para siswa menggelar demo riasan seni (art makeup) bertema luka bakar. Art makeup merupakan seni rias wajah yang tidak hanya untuk kecantikan, tetapi juga menghadirkan karakter pada seseorang.

Promosi Mitsubishi XForce: Stylish untuk Wanita, Praktis buat Ibu Muda

Di era industri 4.0, seorang ahli rias karakter bisa memanfaatkan media sosial seperti Youtube, IG, hingga Tiktok untuk menghasilkan peluang kerja baru sebagai konten kreator.

Dikutip dari Kemdikbud.go.id, Jeslin Gabriela, siswa kelas 11 jurusan Tata Kecantikan Kulit dan Rambut SMK PGRI Mejobo piawai dalam mengaplikasikan riasan wajah kreatifnya.

Selain Jeslin, beberapa siswi SMK PGRI Mejobo juga menunjukkan kompetensi mereka saat membantu para peserta dari pengunjung mal dan juga siswa dari sejumlah sekolah di Surabaya.

Baca juga: Kasus Pemaksaan Jilbab, Orang Tua: Bukan Tutorial, Anak Saya Dipaksa

Para peserta art make up begitu antusias memperhatikan tahapan demi tahapan dalam membuat riasan karakter luka bakar yang diperagakan Jeslin dari atas panggung. Beberapa peserta terlihat bingung membedakan mana saja produk yang akan diaplikasikan di atas kulit mereka.

Karena untuk membuat riasan karakter ini rupanya tidak hanya membutuhkan kompetensi khusus, tetapi juga banyak bahan yang tidak umum digunakan pada riasan biasa.

“Bingung, banyak sekali jenisnya,” kata Sri Wulandari, siswi kelas 12 SMKN 12 Surabaya yang ikut dalam sesi demo bersama beberapa rekannya lainnya.

Baca juga: Mengulas Hukum Islam tentang Menyemir Rambut yang Kerap Diperdebatkan

Menurut Sri, sebagai siswi jurusan seni tari, ia memang mendapatkan pelajaran seni rias wajah. Namun jenis riasan yang diajarkan lebih untuk riasan pada tari.

Peserta lainnya, Lukman Febriansyah justru mengaku sudah lama ingin belajar riasan karakter. Ia bahkan sudah memiliki sejumlah bahan untuk membuat riasan karakter.

Meskipun laki-laki, Lukman tak segan mengikuti demo rias wajah. Menurutnya merias menjadi salah satu keterampilan yang tidak hanya dominasi perempuan saja.

Di tempat terpisah, Dirjen Pendidikan Vokasi, Kiki Yuliati mengapresiasi kegiatan demo art make up dari SMK PGRI Mejobo.

Baca juga: Biografi Fatmawati: Murid Bung Karno yang Jadi Ibu Negara Pertama

Sebagai ajang untuk pameran hasil karya peserta didik vokasi, Mahakarya Vokasi juga harus menampilkan kompetensi-kompetensi keahlian para peserta didik vokasi kepada masyarakat secara luas.

“Apalagi pendidikan vokasi memang menekankan pada keahlian dan kompetensi peserta didik. Jadi keahlian dan keterampilan peserta didik, dalam hal ini membuat riasan karakter juga harus tampil,” kata Kiki.

Masih menurut Kiki, dengan berkembangnya media sosial seperti youtube, IG, hingga Tiktok, para siswa bisa memanfaatkan media sosial tersebut sebagai media promosi. “Jadi tinggal bagaimana siswa memperkaya kompetensi mereka agar bisa menangkap peluang dari industri make up di Indonesia,” kata Kiki.

 

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya