SOLOPOS.COM - Kreasi Tarian Batik Nusantara oleh anak-anak Sanggar Puspito Panjrah di Desa Sumbung Kecamatan Cepogo Kabupaten Boyolali, Selasa (27/9/2022). (Istimewa/Sarsito)

Solopos.com, BOYOLALI — Sanggar Puspito Panjrah Dusun Ngarsopuro, Desa Mliwis, Kecamatan Cepogo, Boyolali, mengkreasikan sebuah tarian bernama Tari Batik Nusantara. Tarian tersebut sengaja diciptakan untuk mengenalkan kegiatan membatik yang sarat akan identitas lokal kepada anak-anak di Lereng Merapi.

Pencipta tarian Batik Nusantara, Erni Krismawati, mengatakan kreasi tarian batik secara koreografi terinspirasi dari serangkaian kegiatan membatik. Dalam tariannya, anak-anak diajarkan berbagai gerakan, mulai dari gerakan pembuatan kain hingga gerakan pembuatan pola batik menggunakan canting.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Menurut Erni, pengetahuan tentang kegiatan membatik perlu dikenalkan kepada anak-anak sejak dini. Sehingga muncul rasa cinta anak-anak terhadap tanah air, utamanya pada kekhasan budaya yang dimiliki Indonesia. Erni berharap batik tidak tenggelam di tengah pesatnya kemajuan zaman.

Ekspedisi Mudik 2024

“Tarian batik itu memiliki konsep mengajarkan anak-anak cara membuat batik, mulai dari melukis, menyulam, menyanting. Itu adalah proses membuat batik itu sendiri. Mulai gerakan pembuatan kain, gerakan membatik, gerakan mencuci kain batik, hingga gerakan menjadi kain batik,” ucap dia kepada Solopos.com, Minggu (2/10/2022).

Dari tarian tersebut, kata Erni, anak-anak bisa mengenal bermacam-macam motif batik dan makna yang ada dari sebuah motif batik.

Baca Juga: Fashion Show Batik di Bandara Adi Soemarmo, Hadirkan Bermacam Motif Lawasan

“Setiap batik punya corak dan makna sendiri-sendiri. Contohnya corak batik sidomukti digunakan untuk adat pernikahan. Coraknya ada gambar burung garuda yang turun-menurun. Garuda besar satu ke bawah itu maknanya agar pasangan mendapat banyak keturunan. Kemudian corak kawung, batik yang digunakan rakyat untuk pakaian sehari-hari. Kalau di keraton itu, abdi dalemnya memakai batik motif kawung,” ucap dia.

Tarian Batik Nusantara sukses ditarikan oleh anak-anak Lereng Merapi di pendapa sanggar tari, Selasa (27/9/2022). Sebanyak 20 anak menarikan tarian tersebut dengan durasi selama lima menit. Para penari berasal dari kalangan anak laki-laki dan perempuan, usia paling tua 12 tahun dan paling muda empat tahun.

Erni mengatakan mereka menarikan tarian tersebut dalam rangka menyambut Hari Batik Nasional. Setelah tarian selesai, kegiatan dilanjutkan dengan lomba mewarnai motif batik oleh anak-anak. Pelaksanaan kegiatan tersebut berkolaborasi dengan Sanggar Anagata Desa Sumbung Kecamatan Cepogo.

Baca Juga: SMP Muhammadiyah 1 Program Khusus Boyolali Kunjungi Solopos

Selain tarian kreasi Batik Nusantara, Erni menyebutkan beberapa tarian kreasi di sanggar mereka meliputi Tarian Prahoro Merapi, Prahoro Pandemi, Icon Boyolali Susu Tumpah, dan Dwijo Karyo. Beberapa tarian dari sanggar tersebut cukup sering masuk nominasi lomba di tingkat provinsi.

Hingga kini, anak-anak yang menjadi anggota Sanggar Puspito Panjrah sudah mencapai 172 anak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya