SOLOPOS.COM - Pengguna jalan Tawangsari-Weru melintas di depan Terminal baru Tawangsari, yang diresmikan Bupati Sukoharjo, Wardoyo Wijaya, Rabu (7/3/2018). (Trianto Hery Suryono/JIBI/SOLOPOS)

Terminal Tawangsari Sukoharjo bisa jadi pusat kuliner saat malam hari.

Solopos.com, SUKOHARJO—Bupati Sukoharjo Wardoyo Wijaya meresmikan operasional Terminal Tawangsari, Rabu (7/3/2018). Bupati berharap warga bisa memanfaatkan terminal saat malam hari untuk pusat kuliner dengan tetap membayar retribusi.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Semoga keberadaan terminal Tawangsari bermanfaat. Terminal berfungsi seperti terminal [keluar masuk kendaraan umum]. Alhamdulillah bangunan terminal mewah dan megah ini diharapkan berdampak multiefek. Dahulu [sebelum pasar dibangun] pukul 21.00 WIB situasi Tawangsari sepi, tetapi semenjak fasilitas umum diperbaiki sudah muncul keramaian. Tiap sore hingga malam sekarang ini sudah ada penjaja mainan, kuliner, dan sebagainya,” ujar Bupati saat meresmikan terminal.

Hadir di acara itu, Kajari Sukoharjo, Bambang Marwoto, Kapolres Sukoharjo, AKBP Iwan Saktiadi dan pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD) se-Sukoharjo.

Selain peningkatan fasilitas umum di wilayah Tawangsari, Pemkab juga telah menganggarkan Rp78 miliar untuk peningkatan jalan dari simpang tiga Kejari Sukoharjo hingga Kecamatan Weru. (baca juga: INFRASTRUKTUR SUKOHARJO : Wacana Bangun Terminal Peti Kemas Nguter Kian Menguat)

“Dampaknya harga tanah semula senilai Rp200.000 hingga Rp300.000 per meter sekarang menjadi Rp2 juta hingga Rp3 juta per meter. Tidak ada harga per meter tanah di pinggir jalan besar di bawah Rp1 juta. Sedangkan Pasar Tawangsari dibangun dengan anggaran senilai Rp15 miliar hingga Rp16 miliar. Setiap akhir pekan terdapat 40 unit hingga 50 unit bus wisata ke Gunungkidul, DIY. Pak Camat tolong di malam hari kondisi terminal sepi bisa dimanfaatkan untuk kuliner,” imbuh dia.

Kepala Dinas Perhubungan, Joko Indrianto, menyatakan peresmian terminal tipe C Tawangsari melengkapi fasilitas umum yang dibangun pemerintah. Menurut dia, pembangunan fasilitas umum dimaksudkan untuk pengembangan ekonomi masyarakat di wilayah tersebut.

“Peningkatan ekonomi masyarakat Tawangsari dan sekitarnya akan ditunjang dengan renovasi objek wisata Batu Seribu, Kecamatan Bulu. Adanya objek wisata diharapkan akan meramaikan Terminal Tawangsari,” tuturnya.

Joko menyatakan nilai proyek pembangunan Terminal Tawangsari senilai Rp3,5 miliar, tetapi pemenang lelang dari Semarang menawar senilai Rp2,91 miliar.

Mantan Camat Baki ini menjelaskan peresmian terminal dilakukan Maret 2018 walau pekerjaan telah selasai 28 November 2017, karena berbagai pertimbangan, di antaranya masa pemeliharaan proyek masih menjadi tanggung jawab rekanan.

“Ada pekerjaan pengurukan tanah sedalam satu meter yang masih disempurnakan dan juga bangunan rusak masih bisa diperbaiki. Terminal Tawangsari memiliki 41 kios dengan luas 2,5 meter kali 4 meter,” jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya