SOLOPOS.COM - Cahaya dari lampion-lampion di kawasan Pasar Gede Solo, Senin (16/1/2017) malam, menyambut perayaan Imlek. (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Solopos.com, SOLO — Kawasan Pasar Gede Solo bakal kembali dihiasi lampion dan patung shio pada Perayaan Tahun Baru Imlek tahun ini. Kendati begitu jumlahnya tak seperti tahun-tahun sebelumnya guna meminimalkan munculnya kerumunan masyarakat yang ingin berswafoto.

Tak hanya itu, bazar dan festival yang jamak diselenggarakan saat perayaan Imlek juga ditiadakan. Keberadaan lampion dan patung shio hanya sebagai penanda bahwa event tersebut masih tetap ada meski dunia dilanda Pandemi Covid-19. Tahun lalu, tak ada lampion maupun barongsai saat perayaan tahun baru Imlek.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Tokoh masyarakat Tionghoa yang juga Ketua Humas Perkumpulan Masyarakat Surakarta (PMS), Sumartono Hadinoto, mengatakan pemasangan lampion dan lampu shio itu merupakan permintaan Wali Kota dan Wakil Wali Kota Solo. Namun, karena sangat mendadak, ia hanya menyanggupi memasang 1.000 lampion dan satu patung Shio Macan Air, sesuai shio tahun ini.

Baca Juga: Terhalang Pandemi, Perayaan Imlek di Solo Tak Kehilangan Arti

Ekspedisi Mudik 2024

“Sebenarnya kami belum berani [memasang lampion] karena masih Pandemi. Belum lagi karena ancaman varian Covid-19 Omicron. Tapi sudah dua tahun tidak ada, sehingga diharapkan tahun ini ada,” kata Sumartono kepada wartawan, Selasa (13/1/2022).

Dasar lainnya adalah situasi Kota Solo yang sudah membaik dan diharapkan memacu pemulihan ekonomi. Permintaan yang cepat tersebut membuatnya tak bisa menghimpun dana. Terlebih suplai lampion untuk perayaan Imlek di Solo didatangkan dari China sehingga butuh waktu sekurangnya dua bulan.

Baca Juga: Tahun Baru Imlek Di Kelenteng Pasar Gede Solo, Pelita Abadi Menyala 15 Hari

Cap Go Meh

“Karena sudah mepet, kami tak bisa memesan, jadi memakai lampion seadanya. Pemasangan lampion di beberapa titik di Kawasan Pasar Gede dan lampu shionya dipasang di Plaza Balai Kota,” jelas Sumartono.

Acara puncaknya pada Cap Go Meh atau 15 hari sesudah Tahun Baru Imlek, Selasa (1/2/2022) mendatang. Sumartono mengatakan akan mendatangkan 10 liong yang bakal disebar di sejumlah titik di antaranya, Bundaran Gladag, Pura Mangkunegaran, Warung Pelem, dan Ketandan.

Baca Juga: Tak Ada Lampion dan Barongsai, Wali Kota Solo: Imlekan di Rumah Saja

Tari liong yang bertujuan tolak bala akan menari di lokasi-lokasi itu lantas berkumpul ke Pendapi Gede Balai Kota Solo. “Penari liong melapor kepada Wali Kota dan Wakil Wali Kota bahwa mereka sudah melakukan tolak bala di Solo agar Solo bebas Pandemi Covid-19,” ucapnya.

Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, menyebut perayaan tahun baru Imlek tahun ini hanya pemasangan lampion dan tidak ada agenda Grebeg Sudiro.

Baca Juga: Semangat Imlek, Kebinekaan Jadi Kekuatan Indonesia

“Kami hanya ingin gregetnya Imlek ada. Jangan sampai sudah dua tahun suasana kemeriahan Imlek tidak ada. Semuanya harus bisa menikmati. Spot foto ya disiapkan, tapi tidak ada keramaian, seremoni terbatas. Pokoknya hanya sebagai penanda bahwa ini Imlek begitu,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya