Asyik, Fasilitas Hemodialisis RSJD Solo Bisa Layani Pasien BPJS

Fasilitas hemodialisis RSJD Solo layani pasien BPJS.

Solopos.com, SOLO—Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) dr. Arif Zainudin Solo memiliki layanan baru berupa fasilitas hemodialisis (cuci darah) yang bisa diakses oleh pasien umum. Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Heru Sudjatmoko meresmikan Ruang Perwitasari untuk pelayanan hemodialisis di RSJD dr. Arif Zainudin Solo, Sabtu (24/3/2018).

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Hemodialisis adalah salah satu jenis penanganan bagi pasien gagal ginjal dengan menggantikan sebagian fungsi ginjal dengan mesin dialisis.

Meski tidak sesempurna fungsi asli ginjal, hemodialisis mampu menormalkan kembali keseimbangan cairan, membuang sisa metabolisme tubuh, menyeimbangkan asam-basa-elektronit dan mengendalikan tekanan darah. (baca juga: Sempat Dipasung, Penderita Gangguan Jiwa asal Sragen Dibawa ke RSJD Solo)

Pelayanan hemodialisis yang disediakan RS milik Pemprov Jateng itu memiliki 12 tempat tidur, dua kamar VIP, dan empat kamar yang dilengkapi mesin hemodialisis dengan teknologi terkini bernama Dializer High Flux. RS di Jl. Ki Hajar Dewantara No. 80, Jebres, Solo, itu mempersiapkan 10 perawat dan empat dokter untuk melayani pasien.

Heru Sudjatmoko mengatakan momen itu secara pribadi menjadi kenang-kenangan tak terlupakan karena ia menandatangani prasasti peresmian. Ia berharap fasilitas itu akan membawa kebaikan pada semuanya.

Ia mengingatkan sebagai bagian dari pemerintah, RSJD bertugas melayani masyarakat. Dalam dunia kesehatan, RSJD dr. Arif Zainudin juga diharapkan meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

Ia mempersilakan RSJD memberi layanan tambahan seperti fasilitas hemodialisis. Meski demikian, ia berpesan agar pelayanan pokok yaitu menangani pasian gangguan jiwa tidak dilupakan.

“Mari bersaing sehat. Artinya melayani dengan lebih baik. Saya yakin persaingan sehat akan menguntungkan masyarakat,” tutur dia.

Heru menandatangani prasasti peresmian. Ia juga memotong untaian bunga di depan pintu Ruang Perwitasari sebagai simbol dibukanya layanan tersebut.

Kepada wartawan ia mengatakan RS tidak memiliki target mendatangkan pasien karena keberadaan mereka adalah membantu warga yang membutuhkan. Mereka justru berharap tak ada pasien cuci darah.

“Adanya pelayan cuci darah ini diharapkan membuat masyarakat bisa makin terlayani. Jadi ada pilihan untuk cuci darah. Warga Solo dahulu mungkin ke RSUD dr. Moewardi. Dengan dibukanya pelayanan ini, mereka sekarang bisa mendapatkan pelayanan di sini,” tuturnya.

Direktur RSJD dr. Arif Zainudin, Basuki Sutarjo, melaporkan pelayanan tersebut adalah penunjang dan penguat pelayanan jiwa. Di samping itu, pihaknya juga membuka layanan penyakit dalam, saraf, kebidanan, telinga hidung tenggorokan (THT), kulit, dan lainnya.

“Ada pangsa pasar dan ada peluang. Yang lebih penting kami ingin memperbaiki akses kesehatan masyarakat. Ini bukti nyata kiprah Pemprov Jateng,” ujarnya.

RS itu akan menyiapkan 12 mesin. Sebanyak 10 mesin untuk umum, satu mesin untuk HbsAg positif dan HIV, dan satu mesin lainnya untuk melayani pasien VIP.

Pelayanan hemodialisis mengakomodasi pasien yang menjadi peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)-Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan. Ia meminta dukungan dari berbagai pihak seperti Pemkot Solo, Pemprov Jateng, dan BPJS Kesehatan.

Wali Kota dalam sambutan yang dibacakan Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo, Siti Wahyuningsih,  menyatakan RSJD merupakan salah satu pihak yang melayani kesehatan mental masyarakat. Pemkot berharap layanan cuci darah itu semakin menambah pelayanan kesehatan bagi masyarakat.

“Semoga layanan ini eksis dalam melayani tanpa diskriminasi,” kata dia.