SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo bersama rombongan menaiki perahu wisata air Kali Pepe di Kawasan Kretek Gantung, Sudiroprajan, Jebres, Solo, Kamis (5/2/2015) malam. (Reza Fitriyanto/JIBI/Solopos)

BBWSBS akan membangun 3 dermaga di Kali Pepe Solo sebagai bagian dari normalisasi sungai.

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo mengungkapkan rencana Kali Pepe bakal dilengkapi tiga dermaga seiring dengan pelaksanaan proyek Penanganan Banjir Solo oleh Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS). Selain banjir, dermaga itu akan menjadi penunjang wisata air di Kali Pepe.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Rudy sapaan akrab Wali Kota, menjelaskan tiga dermaga tersebut rencananya dibangun di Kali Pepe di sekitar Stasiun Balapan, Pasar Gede, dan Demangan. Dermaga dibangun pihak pelaksana proyek Penanganan Banjir Solo paket 1 yang menyasar penguatan tebing Kali Pepe hilir. Proyek Penanganan Banjir Solo dilaksanakan mulai tahun ini dan ditarget selesai pada 2018 mendatang.

“Nanti ada tiga dermaga, [sesuai] rencana saya. Dari belakang Terminal Tirtonadi-Stasiun Balapan itu ada dam sehingga bisa untuk mengatur level air di Kali Pepe antara Terminal Tirtonadi sampai Stasiun Balapan. Lalu Stasiun Balapan sampai Pasar Gede ada [dam] sendiri. Lalu Pasar Gede sampai Demangan, langsung,” jelas Rudy kepada Solopos.com di Taman Parkir Loji Wetan, Minggu (9/10/2016).

Rudy menyatakan pembangunan dermaga bermanfaat untuk mengatur laju air di Kali Pepe sekaligus menunjang pengembangan wisata air. Dia tidak mau menyia-nyiakan kesempatan dari proyek Penanganan Banjir Solo untuk mengembangkan potensi Kali Pepe. Rudy menyadari tujuan utama normalisasi Kali Pepe untuk menanggulangi masalah banjir di Kota Bengawan.

Menurut dia, Kali Pepe harus mampu menampung air dari Kali Jenes dan berbagai sungai lain di wilayah perkampungan warga. Apabila Kali Pepe tidak mampu menampung kapasitas air seara optimal maka berpotensi mengakibatkan air di Kali Jenes dan anak Kali Pepe lainnya akan meluap sehingga membanjiri rumah warga.

“Penataan Kali Pepe hulu sampai hilir ditarhet tiga tahun selesai. Solo kan sebetulnya ada 43 sungai. Tapi normalisasi sungai paling mendesak ya di Kali Pepe dulu karena lebih gede. Kali Pepe menampung air dari banyak anak sungai. Nanti kan di Kali Pepe ada penguatan tebing. Semuanya oleh BBWSBS untuk penanganan banjir,” terang Rudy.

Rudy menceritakan dalam penataan Kali Pepe hilir, BBWSBS juga akan memindah pintu air Demangan ke wilayah hilir. Menurut dia, pemindahan pintu air tersebut baru mencapai tahap kajian oleh ahli yang didatangkan langsung dari Jepang. Rudy yakin pemindahan pintu air Demangan mendekati aliran Sungai Bengawan Solo dapat mengatasi masalah banjir di Solo.

“Pintu air Demangan perlu digeser ke hilir. Ini nanti termasuk penataan Kali Pepe. Baru dilakukan kajian. Kalau pintu air Demangan dipindah ke hilir, air dari Kali Jenes dan dark wilayah Kampung Sewu bisa masuk semua ke Kali Pepe. Tidak ada pompa di lokasi pintu air Demangan sekarang. Setelah dipindah, air dari kota bisa langsung dibuang ke Bengawan,” tutur Rudy.

Sebelumnya, Pemkot merancang penyediaan moda transportrasi air di Kali Pepe seiring dengan pelaksanaan proyek Penanganan Banjir Solo. Apabila penataan Kali Pepe bisa bersih dan baik, Pemkot akan menyediakan moda transportrasi air dan mengembangkan potensi wisata air. Menurut dia, setelah ada sarana transportrasi air, warga Solo tidak perlu berebut jalan raya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya