SOLOPOS.COM - Ilustrasi memasak pakai kompor induksi. (Freepik)

Solopos.com, SOLO — Sebanyak 1.000 keluarga di Kota Solo akan menerima kompor listrik gratis atau induksi dari PT Perusahaan Listrik Negara atau PLN (Persero). Hal ini bagian dari program konversi dari gas ke listrik yang digeber PLN mulai Juni 2022.

Setidaknya total ada 8,2 juta rumah tangga dalam kurun waktu 2021-2025 yang ditargetkan beralih menggunakan kompor induksi. Program tersebut diharapkan mampu menekan impor Liquified Petroleum Gas (LPG) karena impornya terus membengkak setiap tahunnya.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

General Manager PT PLN Unit Induk Distribusi Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, M Irwansyah Putra, mengatakan ada 1.000 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) yang menjadi sasaran konversi dengan pembagian kompor listrik gratis di Solo.

“Di Solo [yang] berhak menerima 1.000 keluarga. Terdiri dari warga kurang mampu dan UMKM di Solo,” jelasnya dalam sambutannya dalam acara di Gedung Rektorat Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo, Kamis (28/4/2022).

Ekspedisi Mudik 2024

Kompor induksi atau kompor listrik diklaim mampu melahirkan electrifying lifestyle atau gaya hidup baru dengan peralatan serbaelektrik. Proses pemanasan menggunakan kompor induksi dianggap bebas emisi dan ramah lingkungan.

Baca Juga: Begini Cara Merawat Kompor Listrik Induksi Seperti Program Konversi PLN

Manager Unit Pelaksana Layanan Pelanggan PT PLN (Persero) Kota Solo, Joko Hadi Widayat, mengatakan sasaran konversi dari kompor gas ke kompor listrik merupakan pelanggan listrik subsidi. Kelompok penerima rata-rata merupakan pengguna dengan daya 750 Watt dan 900 Watt yang masuk kategori subsidi.

“Program ini sekaligus dikemas dengan penambahan daya secara gratis. Mereka akan dinaikkan menjadi daya awal ke 2200 watt dan tarifnya tetap tarif subsidi,” jelas Joko.

Sosialisasi Ke 16 Lurah

Joko menambahkan PT PLN (Persero) telah melakukan sosialisasi kepada 16 lurah di Solo yang masuk dalam pilot project program konversi dengan pemberian kompor listrik gratis tersebut. Untuk melaksanakan program tersebut, PT PLN menggandeng Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) UNS.

Baca Juga: Konversi Kompor Induksi, PLN Sebut Bisa Hemat Uang Negara Rp27 Triliun

LPPM UNS akan melibatkan 88 surveyor untuk menyurvei 1.000 KPM di Solo yang telah ditetapkan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Kota (Disperkim) Solo. Jika ditemukan beberapa pelanggan atau masyarakat yang tidak memiliki kriteria tersebut, kompor akan dialihkan ke yang lebih berhak.

Irwan menekankan hal yang perlu dipertimbangkan dan diperhatikan oleh penyelenggara dan pemerintah adalah penggunaan kompor listrik atau induksi memerlukan daya listrik yang cukup tinggi. Padahal sasaran yang dibidik, menurut Irwan, adalah masyarakat kurang mampu dan UMKM.

Mengutip jurnal Perilaku Manusia dalam Perspektif Psikologi Sosial Universitas Katolik Parahyangan, kebiasaan individu mencerminkan kebiasaan kelompok, adat istiadat masyarakat atau struktur sosial. Perubahan kebiasaan masyarakat kelas menengah bawah dalam hal ini KPM program, dari kompor gas menuju kompor listrik tentu membutuhkan proses dan waktu yang tidak instan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya