SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

JOGJA-Sleman dan Bantul tercatat sebagai daerah paling rawan terjadi kecelakaan. Asuransi Jasaraharja juga melaporkan 70% korban kecelakaan merupakan pengendara sepeda motor.

Direktur Ditlantas Polda DIY Bambang Pristiwanto dalam dialog Sinergi Kegiatan Pencegahan Kecelakaan Melalui Program Kemitraan yang digelar Jasaraharja, Rabu (13/6) di University Club UGM menyatakan, Sleman dan Bantul menurut catatan kepolisian paling rawan karena posisi daerah ini sebagai daerah penyangga kota.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Di kedua wilayah tersebut kebanyakan jalan dalam kondisi panjang tanpa banyak belokan sehingga pengemudi cenderung melaju kencang saat melewati jalan-jalan di daerah ini. Berbeda dengan kota yang banyak terdapat simpangan, lebih padat kendaraan sehingga laju kendaraan lebih pelan. Selain karena faktor ketidakhati-hatian pengemudi.

“Kualitas kecelakaan sekarang juga bertambah banyak yang meninggal meski secara kuantitas berkurang. Bulan lalu sampai 174 kejadian kecelakaan, sekarang sampai minggu ini Juni sudah 54 kejadian. Kebanyakan memang Sleman dan Bantul. Jumlah laka juga fluktuatif per bulannya,” terang Bambang.

Ketua Penanggungjawab Pelayanan PT Jasaraharja Cabang Jogja Api Yanto K, mengatakan bila dilihat dari segmentasi korban kecelakaan tetap paling banyak menimpa pengemudi sepeda motor hingga 70%. Persentase sebesar itu juga tercatat dari sisi usia produktif yang paling banyak jadi korban. “Pengguna motor itu paling rawan,” ungkap Api.

Untuk menanggung asuransi korban kecelakaan, Api mengklaim Jasaraharja Jogja harus mengeluarkan klaim rata-rata Rp3 miliar per tahun. Jumlah klaim dipastikan terus bertambah saban tahunnya seiring meningkatnya jumlah kecelakaan.

Karena itu pula lanjut Api, dalam dialog kemarin, lembaganya mengundang peserta hingga 200 orang dari berbagai komunitas untuk menyosialisasikan kewaspadaan saat berkendara serta pengurusan klaim asuransi yang kebanyakan belum diketahui oleh warga. Dialog kemarin merupakan kali ke tiga dihelat Jasaraharja dan digelar sekali dalam setahun.

Terpisah, Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM Lilik Wachid Budi Susilo yang juga hadir sebagai pembicara mengungkapkan, data organisasi kesehatan dunia WHO menyatakan setiap tiga jam sampai empat jam sekali rata-rata terdapat orang yang meninggal karena kecelakaan. “Kecelakaan ini nggak ada istilahnya turun pasti terus bertambah, seiring pertambahan kendaraan sementara luas jalan masih sama,” tandasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya