Asuransi pertanian di Bantul belum diminati warga
Harianjogja.com, BANTUL— Selama 10 bulan dilakukan sosialisai, belum ada petani di Bantul yang mendaftarkan diri untuk mengikuti asuransi pertanian. Dinas Pertanian dan Kehutananan (Dispertahut) Kabupaten Bantul menilai tingkat kesadaran petani terkait dengan pengunaan jasa asuransi pertanian masih tergolong rendah.
Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi
Pelakana Tugas (Plt) Kepala Dispertahut Kabupaten Bantul Pulung Hariyadi menilai petani masih memiliki kesadaran yang rendahg terhadap resiko kerugian. Sehingga dari hasil sosialisasi yang dilakukan Dispertahut terhadap 79 kelompok tani tentang pengurangan resiko kerugian melalui asuransi, sampai dengan saat ini belum ada yang mendaftar mengikuti asuransi pertanian.
Padahal kata dia resiko gagal panen di Bantul dinilainya cukup tinggi, terlebih menurutnya ketika kondisi cuaca yang ekstream, resiko gagal panen sangat tinggi. “Seperti kemarin itu banjir itu kan banyak yang gagal panen,” ujarnya, Minggu (13/11/2016).
Setidaknya terdapat 864 hektare lahan pertanian di Bantul mengalami gagal panen saat banjir yang melada sebagain kecamatan di Bantul pada September lalu. Akibatnya petani mengalami kerugian hingga ratusan juta rupiah.
Dengan ratusan hektare lahanan pertanian yang gagal panen itu, Pulung berharap supaya para petani memiliki kesadaran terhadap pentingnya asuransi pertanian. Adanya asuransi menurutnya akan lebih meringankan beban petani dan meminimalisir resiko kerugian bagi petani. Meskipun kata dia konsekuensi yang harus ditanggung oleh petani adalah harus membayar premi asuransi tersebut.