SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/Harian Jogja/Dok)

Asuransi Kesehatan swasta menjadi pilihan lain setelah BPJS Kesehatan.

Solopos.com, SOLO – Ratusan karyawan Kantor Cabang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan Solo menggunakan asuransi tambahan dari perusahaan lain InHealth.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepala Kantor Cabang BPJS Kesehatan Solo, Bimantoro, mengatakan tidak ada regulasai yang melarang BPJS Kesehatan menggunakan asuransi tambahan dari perusahaan lain. Menurut dia, karyawan BPJS Kesehatan yang penting tetap menggunakan layanan BPJS karena sudah menjadi kewajiban.

“Apa masalahnya dengan ikut InHealth? Apa ada yang aneh? Anda boleh beli asuransi swasta enggak? Boleh kan? Kalau belum sebagai peserta program JKN [Jaminan Kesehatan Nasional] lalu ikut [InHealth] baru tidak benar,” kata Bimantoro saat dijumpai solopos.com di ruang kerjanya, Kamis (3/3/2016).

Bimantoro menerangkan karyawan BPJS Kesehatan menggunakan proteksi ganda agar mendapat benefit kesehatan yang tidak sampai turun atau minimal sama seperti saat BPJS Kesehatan masih menjadi PT Askes. InHealth merupakan perusahaan asuransi kesehatan yang sebelumnya menjadi anak usaha BUMN asuransi kesehatan, PT Askes.

“Saya juga pakai asuransi InHealth. Kalau karyawan lain, boleh saja lebih banyak. Saya tidak tahu. Asuransi itu kan dibayar pakai uang sendiri-sendiri. Kalau Anda sudah ikut JKN, mau membeli asuransi di luar, monggo saja. Boleh empat atau lebih. PNS atau pegawai perusahaan mana? Sembarang bisa ikut asuransi di luar juga, tidak ada masalah,” ujar Bimantoro.

Bimantoro menampik karyawan BPJS Kesehatan menggunakan asuransi InHealth karena menjadi sebuah kewajiban dari perusahaan. Menurut dia, karyawan BPJS Kesehatan boleh tidak memanfaatkan asuransi InHealth. Hanya ssja, Bimantoro mengatakan, karyawan BPJS Kesehatan mendapat special price dalam membayar iuran asuransi InHealt.

“Tidak ada keharusan dari pusat untuk menggunakan asuransi InHealth. Cuma kami ada tawaran harga [iuran] yang lebih bagus. Soal pembayaran asuransi berbeda antara sendiri dengan grup. Dari pada sendiri sendiri, mending barsama-sama karyawan dikelola mengikuti asuransi ini [InHealt]. Tapi, kalau ada karyawan yang masih mau tambah, ya boleh saja,” jelas Bimantoro.

Bimantoro menyampaikan ada ratusan karyawan BPJS Kesehatan Solo yang menggunakan asuransi InHealth. Menurut dia, beberada karyawan masih ada yang belum mendaftar asuransi InHealth karena berbagai hal. Selain memang tidak bersedia, Bimantoro mengatakan, karyawan belum menggunakan asuransi InHealth karena masih berstatus magang.

“Masih ada karyawan yang belum mendapatkan haknya. Maksudnya, untuk masuk InHealth, karyawan harus menjadi pegawai tetap dulu. Nah, kalau sudah jadi pegawai akan mendapat potongan khusus. Jumlah karyawan yang sudah menggunakan InHealth saya enggak tahu pastinya, ya ratusan,” papar Bimantoro.

Disinggung soal motif menggunakan asuransi InHealth, Bimantoro membeberkan, agar mendapat akomodasi kesehatan lebih tinggi ketimbang hanya memanfaatkan BPJS. “Saya kan masuk BPJS kelas I. Dengan asuransi lain saya ingin kelas yang lebih tinggi menjadi VIP. Setiap orang bisa begitu. Bukan masalah pelayanan, tapi akomodasi, apabila masyarakat masuk kelas II bisa jadi kelas I, kelas I bisa jadi VIP, VIP bisa jadi VVIP,” jelas Bimantoro.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya