SOLOPOS.COM - Bulan (nasa.gov)

Bulan (nasa.gov)

Uni Soviet disebut-sebut berhasil menemukan air di Bulan dalam misi Luna-24 pada 1976. Sayang, penemuan tersebut tidak diakui di Dunia Barat.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Seperti dilansir technologyreview.com baru-baru ini, misi Luna-24 berhasil membawa batu Bulan yang memiliki kandungan air tinggi. Selama ini sejumlah ilmuwan masih memperdebatkan terkait keberadaan air di Bulan. Jika benar ada, hal itu menjadi petunjuk awal akan kemungkinan kehidupan manusia di Bulan.

Meski begitu, beberapa misi lembaga antariksa AS (NASA) sama sekali tidak menemukan kemungkinan adanya air di Bulan. Misi Apollo yang membawa 300 kg batu dari Bulan menguatkan kesimpulan tidak adanya air di Bulan.

Peneliti dari Columbia University, Arlin Crotts mencoba mengungkap fenomena itu. Menurut Crotts, batu yang dibawa Apollo telah terkontaminasi selama perjalanan menuju Bumi sehingga kandungan air di dalamnya lenyap.

Sementara misi Luna-24 Soviet, menurut Crotts, mengambil sampel pada tempat yang tepat. Astronot mereka mendarat di Bulan pada 1976 dan mengebor sedalam dua meter. Mereka mengambil 300 gram batu dan kembali ke Bumi. Setelah dianalisis batu tersebut mengandung 0,1% air dari massa batu.

Pemenang Hadiah Nobel Kimia, Harold Urey sebelumnya juga meyakini adanya kandungan air dan es di kutub Bulan meski masih tersembunyi.(ali)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya