SOLOPOS.COM - Galaksi Bima Sakti (JIBI/Solopos/Reuters)

Solopos.com, JAKARTA —  Astronom mendeteksi ledakan sinyal radio yang bergelombang pendek namun kuat, Sinyal semacam itu biasa dikenal dengan fast radio bursts (FRB) alias semburan radio cepat. Ledakan gelombang semburan radio yang sedang dideteksi astronom tersebut diyakini berasal dari dalam galaksi Bima Sakti sendiri.

FRB adalah ledakan yang sangat pendek tetapi kuat dari sumber yang jauh di ruang angkasa. Kendati semburan gelombang radio itu hanya berlangsung sepersekian detik, namun astronom mengatakan itu bisa jutaan kali lebih kuat daripada Matahari tetapi masih dalam galaksi Bima Sakti.

Promosi Jalur Mudik Pantura Jawa Makin Adem Berkat Trembesi

Dilansir dari Express UK, Kamis (5/11/2020), sebuah tim ilmuwan di Kanada, termasuk sekitar 50 mahasiswa, peneliti, dan Profesor pascodoktoral, mendeteksi ledakan radio yang kuat dari magnetar terdekat, bintang neutron dengan medan magnet yang sangat kuat.

6 Tanaman Depan Rumah Ini Kata Fengsui Bikin Hoki

Ledakan radio itu terdeteksi pada 28 April lalu oleh Canadian Hydrogen Intensity Mapping Experiment (CHIME) dan disajikan kepada dunia pada awal bulan ini di jurnal ilmiah Nature. Ledakan itu tidak hanya yang terdekat dengan Bumi yang diamati, tetapi juga menjadi kunci informasi tentang asal FRB.

Dalam studi mereka, para peneliti menggambarkan ledakan dari yang 3.000 kali lebih kuat daripada magnetar yang diukur sejauh ini. Data semburan gelombang radio tersebut memberikan kepercayaan pada teori bahwa beberapa FRB berasal dari magnetar dalam galaksi Bima Sakti.

Pragya Chawla, rekan penulis studi dan mahasiswa doktoral di McGill University mengatakan mereka menghitung bahwa ledakan hebat yang datang dari galaksi lain tidak dapat dibedakan dari beberapa semburan cepat.

5 Simbol Ini Kata Fengsui Bikin Rumah Penuh Rezeki

“Jadi ini benar-benar memberi bobot pada teori yang menunjukan bahwa magnetar dapat berada di belakang setidaknya beberapa peristiwa FRB,” katanya. FRB kali pertama ditemukan secara kebetulan pada tahun 2007 ketika dua ilmuwan menemukan data arsip dari survei pulsar.

Ledakan Lorimer

Anomali tersebut kemudian dikenal sebagai Ledakan Lorimer, setelah astronom dari West Virginia University bernama Duncan Lorimer dan David Narkevic menemukannya. Namun, asal mula ledakan tetap menjadi misteri dan deteksi FRB belum menghasilkan jawaban pasti.

FRB awalnya diasumsikan sebagai peristiwa astronomi satu kali yang disebabkan oleh beberapa proses komik enerfi tinggi yang tidak diketahui. Para astronom sekarang mengetahui beberapa peristiwa itu ternyata berulang dalam jangka waktu tertentu.

Peluang Bisnis: Ternak Ayam Bisa Dibantu Teknologi

Banyak dari FRB ini jutaan hingga milyaran kali lebih kuat daripada Matahari dan telah dilaack ke sumber-sumber di luar galaksi Bima Sakti. Hingga kolaborasi CHIME menemukan FRB yang terkait dengan magnetar di dalam galaksi, yang disebut SGR 1935 + 2154.

Ziggy Pleunis, rekan penulis studi dan mahasiswa doktoral di McGill University mengatakan sejauh ini semua FRB yang diambil teleskop seperti CHIME berada di galaksi lain, yang membuatnya sulit untuk dipelajari dengan sangat detail. “Selain itu, teori magnetar tidak didukung oleh pengamatan magnetar di galaksi kita sendiri karena mereka ditemukan jauh lebih kuat daripada enerfi yang dilepaskan oleh FRB ekstragalaktik sampai sekarang,” ujarnya.

Chris Bochenek, mahasiswa doktoral dari California Institute of Technology menambahkan berbagai macam skenario dapat menjelaskan asal mula FRB. Kendati masih banyak lika-liku menarik, tapi bisa dikatakan bahwa sebagian besar FRB berasal dari magnetar hingga terbukti sebaliknya.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya